Fenomena cuaca yang melanda wilayah Kalimantan Utara dengan hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang disebabkan oleh adanya siklon tropis Nakri, kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika  Pratama BMKG Nunukan, Taufik Rahman.

Taufik Rahman di Nunukan, Kamis menyebutkan, siklon tropis NAKRI berlangsung pada 6 November 2019 sekira pukul 20.00 wita pada posisi 13.6LU 116.3BT berada 1150 kilo meter sebelah utara Kota Tarakan.

Kecepatan angin bergerak stasioner, menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 40 knots atau 75 kilo meter per jam. Prediksi 24 jam ke depan, tepatnya pada 7 November 2019 sekira pukul 20.00 wita dengan posisi 13.5 LU 117.2 BT dari 1130 kilo meter sebelah utara Tarakan.



Angin bergerak dari arah timur menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan maksimum 55 knots atau 100 kilo meter per jam.

Prediksi 48 jam pada 8 Nopember 2019 sekira pukul 20.00 wita posisi 12.9LU, 115.7BT dengan bergerak dari barat barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 60 knots atau 110 kilo meter per jam.

Taufik menambahkan masih pantauan siklon tropis Nakri di Kaltara prediksi 72 jam pada 9 Nopember 2019 sekira pukul 20.00 wita pada posisi 12.8LU, 112.6BT bergerak dari arah barat dengan kecepatan angin minimum 8 knots atau 15 kilo meter per jam.

Selanjutnya menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 60 knots atau 110 kilo meter per jam.

Taufik mengatakan, dampak siklon tropis Nakri terhadap cuaca di Indonesia adalah terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat bagian Utara dan Kalimantan Utara.

Kemudian, terjadinya gelombang laut setinggi 1.25 - 2.5 meter di perairan utara Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna dan 2.5 - 4.0 meter sebelah utara di Laut Natuna.
 

Pewarta: Rusman

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019