Generasi ke-4 Pahlawan Nasional Depati Amir, Muchtar Bahrin menyatakan pembangunan monumen pejuang kemerdekaan asal Bangka Belitung dapat dijadikan sebagai momentum bagi kaum milenial untuk lebih mengenal para pahlawan nasional dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Dengan adanya monumen ini dapat menularkan semangat Depati Amir kepada kaum milenial agar berbuat, bekerja dengan tulus dan ikhlas untuk bangsa ini," kata Muchtar Bahrin saat peresmian monumen Pahlawan Nasional Depati Amir di Pangkalpinang, Minggu sore.

Ia mengatakan Depati Amir berpegang kepada tiga wasiatnya, di antaranya di mana kaki di pijak di situ langit dijunjung, anak keturunanku jangan pernah mencari nama besarku dan bagi anak keturunanku, meski aku sebagai depati tetapi tidak memiliki harta, hartaku adalah ilmu dan semangat perjuangan.

"Ini artinya, seorang Depati Amir ditangkap penjajah dan dibuang ke timur. Paling pertama dikatakan Depati Amir, di mana kaki di pijak di situ langit dijunjung dan ini menunjukan bahwa bumi ini milik Allah SWT, jadi jenazahnya tidak boleh dibawa pulang ke Bangka Belitung untuk dimakamkan," katanya.

Menurut dia peringatan Hari Pahlawan tahun ini sebagai momentum bagi generasi penerus bangsa, agar kaum milenial ini untuk lebih mengenal perjuangan para pahlawan khususnya Depati Amir.

"Saya ingin tularkan kepada kaum milenial, bahwa Depati Amir tidak pernah menyerah untuk mempertahankan hasil bumi Bangka Belitung. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa ini agar dalam memperjuangkan sesuatu harus semangat dan pantang mundur demi kemajuan bangsa ini," katanya.

Selain itu, ia meminta kaum milenial bekerja dan berbuat untuk bangsa agar tulus, ikhlas. Jangan mengejar pertise, tetapi kejarlah prestasi, maka pertisenya akan muncul dengan sendirinya.

"Pertise itu adalah uang, sementara prestasi adalah semangat serta keteguhan hati dalam memperjuangkan sesuatu," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019