SKK Migas - PetroChina International Jabung Ltd. memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan menggelar pelatihan keterampilan bordir kepada pelaku usaha  jahitan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur).

"Saat ini ada 16 pelaku usaha menjahit yang mendapat pelatihan bordir. Mereka sebelumnya memiliki dasar menjahit dan kami memfasilitasi agar mereka naik kelas dengan mampu membordir," kata Community Development PetroChina international Jabung Ltd Marhadi pada saat pembukaan pelatihan bordir di Balai Latihan Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Senin.

Pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari atau hingga Rabu (27/11) tersebut, belasan pelaku usaha menjahit tersebut akan mendapatkan sertifikasi pelatihan.

Bahkan di penghujung pelatihan, mereka akan mendapatkan bantuan mesin bordir dari perusahaan energi tersebut, sehingga mereka bisa mengembangkan kemampuannya selepas mengikuti pelatihan.

"Diharapkan kepada mereka yang mengikuti pelatihan  ini nantinya dapat memberikan hasil yang terbaik dan bisa berkreasi, sehingga apabila ada kesempatan perusahaan butuh jasa bordir pakaian pihak perusahaan akan memanfaatkan  sumber daya  yang ada di wilayah Tanjung Jabung Timur  untuk  di berdayakan," katanya.

Sehingga tidak perlu jauh-jauh ke jambi lagi  untuk membordir pakaian. Begitu juga dengan instansi pemerintah. Program ini juga diharapkan bisa jalan terus menerus dan peserta  yang mengikuti pelatihan ini akan dilakukan  monitoring evaluasi untuk ke depannya.  

"Mereka juga akan mendapatkan pendampingan dan disinergikan dalam program tanggung jawab sosial perusahaan ini," kata Marhadi didampingi staf PetroChina lainnya Widya.
Peserta pelatihan membordir tengah mengikuti acara pembukaan kegiatan pelatihan yang difasilitasi SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd Balai Latihan Kerja (BLK) Disosnaker Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (ANTARA/HO/Widya)


Selama mengikuti pelatihan, para peserta yang semuanya perempuan tersebut mendapat pendampingan dan pelatihan dari instruktur keterampilan bordir Ny Yati yang selama ini menjadi pengajar di BLK tersebut.

"Peserta sebelumnya merupakan peserta pelatihan menjahit di BLK ini, sehingga mereka memiliki dasar menjahit yang baik. Dengan bekal pelatihan dan peralatan nanti diharapkan mereka bisa lebih berkembang lagi," kata Widya.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapat bimbingan teori membordir yang disampaikan instruktur. Kemudian dilanjutkan dengan materi pengenalan alat, karakter mesin bordir, serta kemampuan melakukan perbaikan kecil dari membordir.

Mereka mendapat pelatihan mulai dari pengenalan alat atau mesin bordir, cara memasang benang di 'skoci' mesin bordir, mengatur ketebalan dan jarak bordiran hingga teknik gambar serta membordir dengan menggunakan motor listrik.

"Sama seperti menjahit, hanya saja dalam membordir ada perangkat lain yang harus dikenali, termasuk beberapa karakter dari mesin ini. Itu harus diketahui sebagai dasar bagi pesert menguasai teknik membordir," kata Yati.

Para peserta mengikuti kegiatan dengan antusias, dan mereka lebih bersemangat lagi karena akan mendapatkan mesin bordir untuk mereka gunakan selepas dari latihan di sana.

"Senang sekali mendapat kesempatan pelatihan ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan jelas bisa kami kembangkan," kata salah seorang peserta.

Dalam praktik hari pertama, mereka masih menggunakan mesin lama dan belum menggunakan mesin baru. Mereka cukup antusias mengikuti instruksi dari instruktur.
Seorang petugas mekanik sedang menseting mesin bordir baru yang akan digunakan oleh 16 peserta pelatihan membordir yang difasilitasi oleh SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd dalam rangka meningkatkan SDM bidang UMKM di daerah itu. Pelatihan berlangsung 25=27 November 2019. (ANTARA/Syarif Abdullah)



 

Pewarta: Syarif

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019