Unit Penjinak Bom Brimob Polda Sumsel terpaksa meledakkan sebuah tas sebanyak tiga kali karena dicurigai berisi bom yang sebelumnya meneror warga komplek purnawirawan TNI di Jalan Sederhana I, Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin, mengatakan, meski tas diledakkan, namun isi tas tersebut bukanlah bom seperti yang diterorkan oleh seorang oknum kepada keluarga pemilik rumah purnawirawan TNI nomor 1138 Kecamatan Kemuning, Palembang.
"Dugaan sementara teror bom itu bermotif permasalahan keluarga terkait bisnis perjalanan, Satreskrim Polresta Palembang akan menyelidiki siapa peletak tas itu," ujar Kombes Pol Supriadi.
Sebelumnya anak pemilik rumah, Bayu, mengaku telah mendapat telepon dari seseorang tak dikenal pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB yang mengancam akan meledakkan bom di depan rumahnya.
Ia lantas mengecek ke depan rumah dan mendapati sebuah tas ransel, ia tidak mendekati tas tersebut melainkan melapor ke orang tuanya.
Ayah Bayu, Kapten (purn) Sunaria (65), berinisiatif membuka tas tersebut dan mendapati pipa beserta kabel di dalamnya, ia khawatir teror bom itu benar-benar ditujukan ke rumahnya.
"Kami langsung ke rumah pak RT, lalu disarankan melapor ke Gegana Polda Sumsel," kata Sunaria.
Selang beberapa menit, tim Jibom Brimob Polda Sumsel tiba di rumahnya dan langsung menyisir serta mensterilkan lokasi, sampai akhirnya tas tersebut diledakkan di dalam tong hingga tiga kali terdengar dentuman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin, mengatakan, meski tas diledakkan, namun isi tas tersebut bukanlah bom seperti yang diterorkan oleh seorang oknum kepada keluarga pemilik rumah purnawirawan TNI nomor 1138 Kecamatan Kemuning, Palembang.
"Dugaan sementara teror bom itu bermotif permasalahan keluarga terkait bisnis perjalanan, Satreskrim Polresta Palembang akan menyelidiki siapa peletak tas itu," ujar Kombes Pol Supriadi.
Sebelumnya anak pemilik rumah, Bayu, mengaku telah mendapat telepon dari seseorang tak dikenal pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB yang mengancam akan meledakkan bom di depan rumahnya.
Ia lantas mengecek ke depan rumah dan mendapati sebuah tas ransel, ia tidak mendekati tas tersebut melainkan melapor ke orang tuanya.
Ayah Bayu, Kapten (purn) Sunaria (65), berinisiatif membuka tas tersebut dan mendapati pipa beserta kabel di dalamnya, ia khawatir teror bom itu benar-benar ditujukan ke rumahnya.
"Kami langsung ke rumah pak RT, lalu disarankan melapor ke Gegana Polda Sumsel," kata Sunaria.
Selang beberapa menit, tim Jibom Brimob Polda Sumsel tiba di rumahnya dan langsung menyisir serta mensterilkan lokasi, sampai akhirnya tas tersebut diledakkan di dalam tong hingga tiga kali terdengar dentuman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019