PT Angkasa Pura II (Persero) pada tahun 2020 memperkuat posisi sebagai The Leading Indonesia’s Airport Company dengan memperkenalkan konsep Adjacent Business' sebagai strategi dalam mempercepat pertumbuhan bisnis, Selasa.

Konsep Adjacent Business sendiri bisa diartikan sebagai diciptakan-nya lini bisnis baru untuk meraih pasar yang juga baru guna memperkuat bisnis inti (Core Business) PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara.

Melalui rilis yang di sampaikan pada Selasa, (18/02), President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bisnis inti  perseroan selama ini dihasilkan dari bisnis Aeronautika dan Non-aeronautika yang sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun. Antara lain melalui pengelolaan bandara, peningkatan kapasitas bandara dan pembentukan kawasan khusus di bandara.

“Kami menyebutnya dengan Legacy Business yang dikontribusikan dari Aeronautica Legacy dan Non-aeronautica Legacy,” kata Muhammad Awaluddin.

Sementara itu, implementasi Adjacent Business adalah untuk menghasilkan pendapatan dari lini bisnis baru di Aeronautika dan Non-aeronautika.

Melalui konsep Adjacent Business tersebut, maka PT Angkasa Pura II akan menghasilkan New Wave Business yaitu pendapatan dari bisnis Aeronautica New Wave dan Non-aeronautiva New Wave. Artinya PT Angkasa Pura II memperluas pasar dari Core Business.

"Kami tidak menjauh dari bisnis inti, portofolio usaha perseroan kini bukan hanya Aero dan Non-aero saja, tapi telah secara serius dan terintegrasi masuk ke area bisnis Beyond The Core," kata Muhammad Awaluddin.

Bila hanya mengandalkan Core Business maka perseoran akan tumbuh secara natural saja, tetapi jika mengimplementasikan Adjacent Business maka pertumbuhan PT Angkasa Pura II akan lebih cepat.

Adapun Adjacent Business yang telah dijalankan pada tahun 2020 ini adalah memperkuat portofolio dari 5 anak usaha, mengembangkan bisnis bengkel pesawat (Maintenance, Repair & Overhaul/MRO), dan program strategic partnership Bandara Kualanamu.

Konsep Adjacent Business tersebut merupakan pengembangan portofolio bisnis sebagai bagian dari transformasi bisnis dan portofolio usaha yang dicanangkan sejak tahun 2016.

Muhammad Awaluddin mengatakan target pendapatan dari Adjacent Business pada tahun 2020 sebesar Rp130 miliar atau 1 persen dari target total pendapatan perseroan yang mencapai Rp12,8 trilyun. Adjacent business tersebut akan semakin besar ke depannya, seiring dengan upaya PT Angkasa Pura II menumbuhkan Core Business. Bandara juga perlu memaksimalkan nilai yang dimiliki untuk berbagai pengembangan.

Guna mengawal implementasi konsep tersebut, maka PT Angkasa Pura II membentuk unit khusus di dalam perseroan yang diberi nama sama yaitu Divisi Adjacent Business.

Divisi Adjacent Business sendiri memiliki brandline Airport Solutions yang berarti sebagai unit yang mampu menyediakan berbagai solusi terkait operasional, pelayanan dan fasilitas di bandara. Sementara itu portofolio bisnis yang akan dikembangkan adalah X-CODE, yang merupakan akronim dari eXperience, Consumable, Operation, Digital, Entertainment & Life Style dengan target konsumen adalah korporat, bisnis dan personal.

Adapun pengembangan usaha di Adjacent Business tersebut dilakukan dengan strategi organik dan inorganik sebagai bagian upaya perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan.*

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020