Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri proses evakuasi dan relokasi makam di pemakaman wakaf yang terdampak bencana longsor di Kampung Nangerang RT 03 / RW 06, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat.
Evakuasi dan relokasi makam dilakukan, setelah sebelumnya terjadi longsor, pada Rabu (26/2) petang yang menyebabkan 10 makam terbawa longsoran serta mengancam delapan makam yang berada di bibir tebing yang longsor.
Pelaksanaan evakuasi dan relokasi makam, dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, jajaran Muspika Bogor Selatan, dan dibantu warga setempat.
Petugas BPBD yang dilengkapi peralatan pendakian lengkap melakukan evakuasi kerangka jenazah yang berada di tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter.
Bahkan, ada juga kerangka jenazah yang terbawa longsor dan hanyut terbawa aliran sungai Cipinang Gading, di bawahnya.
Bima Arya yang hadir di lokasi evakuasi dan relokasi makam, di pemakaman wakaf, mengatakan, berdasarkan informasi dari warga setempat, bahwa makam wakaf ini sudah beberapa kali terjadi longsor.
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor melalui BPBD merelokasi beberapa makam yang posisinya di bibir tebing dan rawan terjadi longsor lagi.
Petugas dari BPBD Kota Bogor yang dibantu warga setempat, sejak pagi hingga sebelum sholat Jumat telah berhasil mengevakuasi dan memakamkan kembali tiga kerangka jenazah. Salah satu di antaranya, masih teridentifikasi atas nama Apud.
Evakuasi dan relokasi, dilanjutkan setelah Sholat Jumat, yakni ada delapan makam seluruhnya.
Bima Arya meminta, aparat wilayah bersama BPBD secara bertahap merelokasi makam lainnya yang posisinya rawan longsor serta berkomunikasi dengan para ahli waris.
“Beberapa makam posisinya rawan longsor. Kita ingin semua diperhatikan di sini, jangan sampai kemudian terjadi lagi longsor dan menggerus makam lagi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga mengingatkan, aparat wilayah di kecamatan lainnya untuk terus aktif melakukan sosialisasi kepada warganya yang tinggal di lokasi rawan longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Evakuasi dan relokasi makam dilakukan, setelah sebelumnya terjadi longsor, pada Rabu (26/2) petang yang menyebabkan 10 makam terbawa longsoran serta mengancam delapan makam yang berada di bibir tebing yang longsor.
Pelaksanaan evakuasi dan relokasi makam, dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, jajaran Muspika Bogor Selatan, dan dibantu warga setempat.
Petugas BPBD yang dilengkapi peralatan pendakian lengkap melakukan evakuasi kerangka jenazah yang berada di tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter.
Bahkan, ada juga kerangka jenazah yang terbawa longsor dan hanyut terbawa aliran sungai Cipinang Gading, di bawahnya.
Bima Arya yang hadir di lokasi evakuasi dan relokasi makam, di pemakaman wakaf, mengatakan, berdasarkan informasi dari warga setempat, bahwa makam wakaf ini sudah beberapa kali terjadi longsor.
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor melalui BPBD merelokasi beberapa makam yang posisinya di bibir tebing dan rawan terjadi longsor lagi.
Petugas dari BPBD Kota Bogor yang dibantu warga setempat, sejak pagi hingga sebelum sholat Jumat telah berhasil mengevakuasi dan memakamkan kembali tiga kerangka jenazah. Salah satu di antaranya, masih teridentifikasi atas nama Apud.
Evakuasi dan relokasi, dilanjutkan setelah Sholat Jumat, yakni ada delapan makam seluruhnya.
Bima Arya meminta, aparat wilayah bersama BPBD secara bertahap merelokasi makam lainnya yang posisinya rawan longsor serta berkomunikasi dengan para ahli waris.
“Beberapa makam posisinya rawan longsor. Kita ingin semua diperhatikan di sini, jangan sampai kemudian terjadi lagi longsor dan menggerus makam lagi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga mengingatkan, aparat wilayah di kecamatan lainnya untuk terus aktif melakukan sosialisasi kepada warganya yang tinggal di lokasi rawan longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020