Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut angin puting beliung disertai hujan ringan menghantam 12 rumah warga pada dua desa di Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara, Sabtu (18/4) pukul 16.30 WIB.
"Total ada 12 unit rumah yang mengalami rusak berat di dua desa, yakni Tanjung Sari dan Bukit Meriah, Leuser," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Ahad.
Ia mengatakan, ke-12 unit rumah tersebut masing-masing enam unit rumah di Tanjung Sari dan Bukit Meriah. Beberapa unit rumah di antaranya dalam kondisi rata dengan tanah usai dihantam angin yang berputar dan bergerak cenderung garis lurus.
Hal ini mengakibat kontruksi bangunan rumah terbuat dari bahan kayu, seperti dinding dilapisi tepas atau anyaman bambu, tak mampu menahan gulungan puting beliung yang lazim terjadi paling lama sekitar lima menit dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer per jam.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Cuma korban terdampak 12 kepala keluarga dengan total 42 orang baik Tanjung Sari maupun Bukit Meriah," katanya.
Ia mengaku, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara telah melakukan pembersihan puing-puing rumah tersebut, usai diterjang angin puting beliung.
"Untuk korban yang rumahnya mengalami rusak berat, terpaksa mengungsi ke kerabat terdekat untuk sementara," tutur Sunawardi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) sebelumnya mengaku, potensi angin puting beliung diperkirakan terjadi di wilayah tengah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Kelas I SIM di Aceh Besar, Zakaria Ahmad, menyebut, potensi angin puting beliung diprediksi akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
"Kami lihat dari belokan arah angin Samudera Hindia masih berpotensi menimbulkan puting beliung akibat banyak terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah tengah Aceh," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Total ada 12 unit rumah yang mengalami rusak berat di dua desa, yakni Tanjung Sari dan Bukit Meriah, Leuser," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Ahad.
Ia mengatakan, ke-12 unit rumah tersebut masing-masing enam unit rumah di Tanjung Sari dan Bukit Meriah. Beberapa unit rumah di antaranya dalam kondisi rata dengan tanah usai dihantam angin yang berputar dan bergerak cenderung garis lurus.
Hal ini mengakibat kontruksi bangunan rumah terbuat dari bahan kayu, seperti dinding dilapisi tepas atau anyaman bambu, tak mampu menahan gulungan puting beliung yang lazim terjadi paling lama sekitar lima menit dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer per jam.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Cuma korban terdampak 12 kepala keluarga dengan total 42 orang baik Tanjung Sari maupun Bukit Meriah," katanya.
Ia mengaku, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara telah melakukan pembersihan puing-puing rumah tersebut, usai diterjang angin puting beliung.
"Untuk korban yang rumahnya mengalami rusak berat, terpaksa mengungsi ke kerabat terdekat untuk sementara," tutur Sunawardi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) sebelumnya mengaku, potensi angin puting beliung diperkirakan terjadi di wilayah tengah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Kelas I SIM di Aceh Besar, Zakaria Ahmad, menyebut, potensi angin puting beliung diprediksi akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
"Kami lihat dari belokan arah angin Samudera Hindia masih berpotensi menimbulkan puting beliung akibat banyak terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah tengah Aceh," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020