Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi menyosialisasikan pemanfaatan pupuk alami untuk meningkatkan produksi pertanian di tengah pandemi COVID-19.
“Pandemi COVID-19 saat ini berdampak terhadap seluruh sektor, begitu pula dengan produksi pertanian, kami menyosialisasikan kepada petani untuk memanfaatkan pupuk alami guna meningkatkan produksi,” kata Ketua Kelompok Peneliti Sosial Ekonomi Pertanian BPTP Jambi Erwan Wahyudi di Jambi, Minggu.
Pupuk alami bisa didapat petani melalui beberapa metode, bisa menggunakan pupuk dari kotoran hewan, seperti kotoran ayam, sapi dan kambing. Bisa juga menggunakan pupuk alami yang diolah terlebih dahulu.
Seperti rumput, dan sisa tanaman yang di fermentasi menggunakan EM4 yang dapat menghasilkan kompos.
Dijelaskan Erwan, selama ini sebagian besar petani cukup bergantung dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Baik itu bibit tanaman hingga pupuk yang digunakan untuk perawatan dan pendampingan yang diberikan. Sejak pandemi COVID-19 bantuan dari pemerintah tersebut alami penurunan dan tersendat.
“Salah satu cara untuk meningkatkan produksi melalui penggunaan pupuk alami tadi,” kata Erwan.
Salah satu percontohan yang telah dilaksanakan yakni penggunaan pupuk alami yang di olah dari sabut kelapa oleh kelompok tani Agro Tani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kelompok tani di daerah itu di samping bagaimana cara membuat pupuk alami dari sabut kelapa yang di haluskan dan di campur dengan cairan EM4. Pupuk alami tersebut tidak hanya dapat digunakan sendiri, namun juga bisa di jual untuk menambah pendapatan petani.
Selain memanfaatkan pupuk alami, BPTP Jambi mendorong petani untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dengan cara mengolah hasil pertanian.
“Sebagai contoh, kelapa yang biasa di jual dalam bentuk kopra bisa di olah menjadi minyak kelapa, minyak kelapa memiliki nilai jual yang cukup tinggi jika dibandingkan petani yang hanya menjual kopra kelapa,” kata Erwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020