Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menilai kehadiran Tim Pemulihan Ekonomi-Penanganan Covid-19 dapat memberikan dukungan lebih besar dan mengoptimalkan dalam upaya-upaya penanganan pandemi tersebut.
Menurut Doni, hal tersebut termasuk juga upaya untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen per hari yang targetnya 30 ribu spesimen per hari. sementara untuk saat ini baru sekitar 20 ribu spesimen per hari.
Baca juga: Presiden minta penggunaan dana COVID-19 harus cepat, tepat, akuntabel
Kendati demikian Menteri BUMN Erick Thohir sempat menawarkan apakah target pemeriksaan tersebut mampu ditingkatkan ke angka 50 ribu, dan Kepala BNPB itu menanggapi untuk menuju ke target lebih tinggi maka perlu mempersiapkan alat tes PCR di seluruh provinsi, termasuk SDM-nya terutama petugas laboratorium serta administrasinya.
"Selain itu adalah bagaimana kita mampu melakukan upaya untuk meningkatkan kolaborasi dengan semua komponen masyarakat yang ada di daerah, terutama dengan tokoh-tokoh yakni tokoh agama, masyarakat dan budayawan," kata Kepala BNPB tersebut.
Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh tim pakar bahwa saat peristiwa flu Spanyol pada periode 1918-1919 yang jangka waktunya satu setengah tahun, pemerintah kolonial Belanda pada akhirnya mengambil sebuah keputusan yang semula prioritasnya hanya pada upaya medis berupa pengobatan kepada pasien sakit, tapi setelah itu dilakukan upaya intervensi tambahan dengan mengedepankan budaya. Dengan demikian masyarakat diharapkan bisa memahami ancaman wabah tersebut, dan caranya melalui pertunjukkan wayang.
Baca juga: Serapan dana pemulihan ekonomi bagi KUMKM capai Rp10,24 triliun
"Hari ini kita melihat apakah cara-cara pada masa lalu akan tetap efektif kita gunakan, menggunakan metode saat ini yang banyak digemari para pemuda, atau mengombinasikan keduanya. Di sinilah nanti Tim Pemulihan Ekonomi-Penanganan Covid melakukan kajian sehingga kita akan bisa lebih optimal," kata Doni Monardo.
Kemudian, dari data yang berhasil dikumpulkan bahwa media memiliki peran yang sangat besar dalam program sosialisasi di mana sekitar 63 persen keberhasilan itu ditentukan oleh media, dan tentunya Satgas Covid-19 akan meningkatkan kerjasama dengan media oleh karenanya terdapat delapan provinsi yang nantinya dalam program-program sosialisasi termasuk tracing yang akan melibatkan para wartawan di berbagai daerah.
Provinsi-provinsi tersebut adalah Sumatera Utara khususnya di Kota Medan, Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin, Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makasar, kemudian di Papua khususnya di Kota Jayapura. Lalu empat provinsi lainnya berada di Pulau Jawa, antara lain DKI Jakarta, Bandung Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah dan Surabaya,Jawa Timur.
"Inilah langkah-langkah yang perlu disinergikan dan kami dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Kita harus tetap aman Covid dan produktif, oleh karenanya kita tidak boleh terpapar Covid dan juga terkapar karena PHK," kata Doni Monardo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020