Kantor pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan dibuka dan beroperasi kembali pada Senin (24/8) setelah hasil tes usap para pegawai dinyatakan negatif COVID-19.
"Berdasarkan hasil tes usap ini, kantor BMKG Pusat kembali melakukan aktivitas mulai 24 Agustus 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Bengkulu diguncang gempa M 6,9, juga terjadi tujuh kali gempa susulan
Sebelumnya kantor pusat BMKG di Kemayoran Jakarta Pusat ditutup sementara dan para pegawai bekerja dari rumah setelah dilakukan tes cepat 12 Agustus lalu dengan hasil reaktif pada beberapa pegawai.
Selanjutnya dilakukan tes usap terhadap sejumlah pegawai tersebut dan hasilnya keluar setelah beberapa hari dinyatakan negatif.
Selama penutupan kantor, BMKG tetap melakukan kegiatan operasional pengamatan meteorologi, klimatologi dan geofisika melalui sistem Internet of Things (IoT), sehingga prakiraan/prediksi dan peringatan dini tetap terus terjaga dan tersebar ke masyarakat luas secara digital dan real time.
Seperti sistem monitoring dan peringatan dini cuaca, iklim, dan kualitas udara dilakukan dengan mekanisme WFH (Work From Home), namun tetap melalui sistem digital dan daring.
Baca juga: Iklim Bulanan Provinsi Jambi, Agustus 2020
Sementara untuk sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, BMKG telah menyiapkan "back up" penuh dengan mengoptimalkan sistem yang telah terintegrasi di Kantor BMKG Balai Besar MKG Wilayah III, Denpasar, Provinsi Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Berdasarkan hasil tes usap ini, kantor BMKG Pusat kembali melakukan aktivitas mulai 24 Agustus 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Bengkulu diguncang gempa M 6,9, juga terjadi tujuh kali gempa susulan
Sebelumnya kantor pusat BMKG di Kemayoran Jakarta Pusat ditutup sementara dan para pegawai bekerja dari rumah setelah dilakukan tes cepat 12 Agustus lalu dengan hasil reaktif pada beberapa pegawai.
Selanjutnya dilakukan tes usap terhadap sejumlah pegawai tersebut dan hasilnya keluar setelah beberapa hari dinyatakan negatif.
Selama penutupan kantor, BMKG tetap melakukan kegiatan operasional pengamatan meteorologi, klimatologi dan geofisika melalui sistem Internet of Things (IoT), sehingga prakiraan/prediksi dan peringatan dini tetap terus terjaga dan tersebar ke masyarakat luas secara digital dan real time.
Seperti sistem monitoring dan peringatan dini cuaca, iklim, dan kualitas udara dilakukan dengan mekanisme WFH (Work From Home), namun tetap melalui sistem digital dan daring.
Baca juga: Iklim Bulanan Provinsi Jambi, Agustus 2020
Sementara untuk sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, BMKG telah menyiapkan "back up" penuh dengan mengoptimalkan sistem yang telah terintegrasi di Kantor BMKG Balai Besar MKG Wilayah III, Denpasar, Provinsi Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020