Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 hingga saat ini menyebabkan omset penjualan olahan makanan berbahan dasar ikan lele di Kabupaten Muaro Jambi menurun. 

"Sejak pandemi COVID-19 omset penjualan menurun hingga 80 persen," kata Pelaku usaha olahan makanan berbahan dasar ikan lele Suprawoto di Muaro Jambi, Rabu. 

Suprawoto, warga Desa Tunas Baru Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi sudah lama menggeluti usaha pengolahan makanan berbahan baku ikan lele. Olahan makanan yang di produksi Suprawoto diantaranya abon ikan lele, keripik kulit ikan lele dan stick telur ikan lele. 

Penjualan makanan olahan dari ikan lele yang di geluti Suprawoto sudah merambah keluar daerah. Diantaranya ke daerah daerah di pulau Sumatera, yakni ke Padang, Palembang, Pekanbaru, Lampung, Aceh dan Batam. Dan penjualan di Jambi, Suprawoto bekerjasama dengan gerai oleh oleh tempoyak khas Jambi dan di jual ke supermarket. 

Namun sejak pandemi COVID-19, permintaan makanan olahan dari ikan lele tersebut menurun drastis. Jika dikalkulasikan, penjualannya menurun hingga 80 persen. 

"Penjualan menurun karena permintaannya sedikit," kata Suprawoto. 

Produk olahan dari ikan lele yang di jual Suprawoto bervariasi, dari harga Rp10 ribu per bungkus hingga Rp400 ribu. 

Suprawoto berharap pemerintah memberikan solusi kepada pelaku UMKM di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Menurut Suprawoto pemerintah sudah cukup sigap memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. 

Namun bagi pelaku UMKM, bantuan dari pemerintah akan terasa lebih bermanfaat jika pemerintah memfasilitasi penjualan produk UMKM. 

Pewarta: Nurul Azizah

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020