Kelompok Tani Karang Jaya di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, yang menjadi mitra dari PT Lestari Asri Jaya (LAJ) berupaya mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19.

Upaya itu dilakukan dengan memanfaatkan lahan perkarangan perkebunan karet milik mereka yang ditanami dengan tanaman sayur mayur.

"Di masa pandemi ketersediaan bahan pangan tercukupi dari pekarangan kami sangat membantu dalam mewujudkan ketahanan pangan dan bahkan mampu menghasilkan sayuran dan bahan pangan berlimpah sehingga dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga," kata Ketua Kelompok Tani, Karang Jaya, Hasmon Ovezar di Jambi, Jumat.

Bahkan mereka bisa menjual hasil bumi dari pekarangan mereka ke perusahaan mitra mereka dalam bidang perkebunan dan mereka juga didukung penuh oleh pihak perusahaan dalam mengembangkan usaha pertaniannya dengan memanfaatkan lahan perkebunan dan pupuk organik dari kotoran hewan yang mereka pelihara.

Tanaman sayur yang mereka hasilnya di antaranya cabai merah dan capai rawit, daun kangkung dan sayuran lain serta ikan dan sebagainya yang tercukupi dari pekarangan mereka sendiri.

Hasmon mengakui sampai saat ini puluhan anggota kelompok petaninya kini bisa hidup tenang. Kehidupannya jauh lebih sejahtera, setelah bermitra dengan perusahaan HTI.

Pada peringatan Hari Tani tahun ini, puluhan petani yang tergabung di Kelompok Tani Karang Jaya Kabupaten Tebo yang telah bermitra dengan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik LAJ telah berinisiasi membantu petani mendapatkan legalitas atas lahan yang dimiliki.

Lahan yang telah dikelola sejak 11 tahun silam telah mendapat legalitas dari negara, setelah pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerbitkan Surat Keputusan tentang Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (SK Kulin KK). Luasnya 0,9 hektare di area hutan tanaman industri (HTI) PT Wanamukti Wisesa, Kabupaten Tebo, Jambi.

Sebagian lahan tersebut juga berlokasi di sekitar area PT Lestari Asri Jaya (LAJ) dan aktivitasnya didukung lewat pemberdayaan kedua perusahaan HTI tersebut.

Kemudian dari perusahaan juga memberikan pelatihan kepada mereka agar hasil getah karet yang dipanennya berkualitas lebih baik. Getah karet itu diserap perusahaan dengan harga yang lebih baik dan jika dibanding sebelum bermitra dengan perusahaan.

Kelompok tani dan perusahaan didorong menjalin kerja sama kemitraan. Petani menanam tanaman kehutanan yang dapat menunjang produktivitas perusahaan, sementara perusahaan bertanggung jawab membina petani lewat pelatihan, sosialisasi dan pendampingan produktif.

Setelah dibina agar dapat menghasilkan tanaman berkualitas baik, perusahaan pun didorong berinisiatif menyerap hasil panen petani dengan harga lebih kompetitif dari harga pengepul.

Kemitraan dengan masyarakat lokal dalam areal konsesi hutan tanaman industri diyakini efektif menyelesaikan konflik sekaligus menjaga investasi berkelanjutan, mengangkat ekonomi rakyat dan menjaga hutan lestari.










 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020