Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, ,Prabowo Subianto, merasa dikhianati mantan ajudannya, Edhy Prabowo, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Hashim tak rela Rahayu Saraswati jadi korban fitnah jahat
Baca juga: Adik Prabowo Subianto bantah PT BSM ikut ekspor benih lobster
Pernyataan Prabowo Subianto itu dibuat dalam bahasa Inggris, kata Hashim, karena sudah 60 tahunan lebih dalam keseharian mereka menggunakan bahasa Inggris.
Hashim mengatakan penyampaian Prabowo dalam bahasa Inggris itu sebagai berikut: "I pick him up from the gutter, and this is what he does to me."
Hashim tak menampik dirinya sangat kenal baik dengan Edhy Prabowo. Hashim mengatakan pertama kali kenal Edhy 25 tahun lalu. Waktu itu, menurut dia, Edhy Prabowo adalah seorang pengangguran yang berperilaku baik.
Namun, perilaku Edhy yang sekarang membuat penyesalan dalam diri Hashim. Sebab, pada waktu Menteri KP nonaktif itu tertangkap KPK pada Rabu (25/11), Partai Gerindra justru mendapat penghargaan partai politik yang paling informatif menurut Komisi Informasi (KI) dan mendapat penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin.
"Kami dapat penghargaan. Tapi penghargaan itu tidak disebut-sebut (lagi) oleh media karena skandal itu," kata Hashim.
Oleh karena itu, karena kejadian yang menimpa Edhy Prabowo ini, Hashim bertekad untuk mengawasi seluruh kader Partai Gerindra di Indonesia.
"Kalian semua, saya pribadi, Hashim akan mengawasi semua kader-kader di Indonesia," tandas Hashim.
Baca juga: Gerindra teruskan surat pengunduran diri Edhy Prabowo kepada Prabowo S
Baca juga: Gerindra lapor ke Prabowo Subianto soal Edhy Prabowo ditangkap KPK
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020