Polda Jambi mendapat bantuan 400 personel Brimob dari Polda Sumsel dan Polda Aceh untuk membantu pengamanan Pilkada yang ditempatkan di kawasan rawan kerusuhan.
"Polda Jambi menerima bantuan BKO sebanyak 400 personel Brimob asal Polda Sumsel dan Polda Aceh," kata Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Selasa.
Saat ini ada 400 personel yang diperbantukan, masing-masing sebanyak 200 personel sudah berada di Jambi.
"Untuk personel Brimob Polda Sumsel telah berada di Mapolda Jambi dan 100 personel sudah kita kirimkan ke Kota Sungai Penuh membantu personel Brimob Polda Jambi di sana," kata Wibowo.
Personel kepolisian yang diturunkan dalam pelaksanaan pengamanan Pilkada sebanyak 3.000 lebih personel diantaranya adalah 859 anggota Brimob yang nantinya akan mengamankan seluruh TPS yang ada di Jambi.
Kapolda juga mengatakan daerah yang dianggap rawan ada di Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Pihaknya mengadakan mediasi bersama tokoh adat, masyarakat dan agama dengan menandatangani kesepakatan di rumah Bupati Kerinci.
Untuk pengamanan sudah menempatkan personel yang dibantu TNI serta Linmas di setiap TPS. Dimana TPS yang rawan ditempatkan dua personil polisi serta dibantu 10 personil Linmas, sedangkan untuk TPS yang aman ditempatkan dua polri dan Linmas untuk mengamankan 10 TPS.
Selain itu ada pasukan TNI dan Brimob yang siap untuk digeser apabila diperlukan.
Kapolda Jambi juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk netral dalam Pilkada serentak tahun 2020.
Berdasarkan surat telegram Nomor 800 tersebut Kepolisian Daerah (Polda) Jambi meneruskan kepada jajaran untuk menekankan netralitas dalam pilkada .
Termasuk dilarang memberikan informasi kepada siapapun terkait dengan hasil penghitungan suara.
"Apabila nantinya ketahuan serta melanggar netralitas polri dalam pilkada, nanti akan kita tindak tegas dan Polri juga berkomitmen untuk mensukseskan pilkada serentak dengan tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan COVID-19," kata Kapolda Jambi menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Polda Jambi menerima bantuan BKO sebanyak 400 personel Brimob asal Polda Sumsel dan Polda Aceh," kata Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Selasa.
Saat ini ada 400 personel yang diperbantukan, masing-masing sebanyak 200 personel sudah berada di Jambi.
"Untuk personel Brimob Polda Sumsel telah berada di Mapolda Jambi dan 100 personel sudah kita kirimkan ke Kota Sungai Penuh membantu personel Brimob Polda Jambi di sana," kata Wibowo.
Personel kepolisian yang diturunkan dalam pelaksanaan pengamanan Pilkada sebanyak 3.000 lebih personel diantaranya adalah 859 anggota Brimob yang nantinya akan mengamankan seluruh TPS yang ada di Jambi.
Kapolda juga mengatakan daerah yang dianggap rawan ada di Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Pihaknya mengadakan mediasi bersama tokoh adat, masyarakat dan agama dengan menandatangani kesepakatan di rumah Bupati Kerinci.
Untuk pengamanan sudah menempatkan personel yang dibantu TNI serta Linmas di setiap TPS. Dimana TPS yang rawan ditempatkan dua personil polisi serta dibantu 10 personil Linmas, sedangkan untuk TPS yang aman ditempatkan dua polri dan Linmas untuk mengamankan 10 TPS.
Selain itu ada pasukan TNI dan Brimob yang siap untuk digeser apabila diperlukan.
Kapolda Jambi juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk netral dalam Pilkada serentak tahun 2020.
Berdasarkan surat telegram Nomor 800 tersebut Kepolisian Daerah (Polda) Jambi meneruskan kepada jajaran untuk menekankan netralitas dalam pilkada .
Termasuk dilarang memberikan informasi kepada siapapun terkait dengan hasil penghitungan suara.
"Apabila nantinya ketahuan serta melanggar netralitas polri dalam pilkada, nanti akan kita tindak tegas dan Polri juga berkomitmen untuk mensukseskan pilkada serentak dengan tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan COVID-19," kata Kapolda Jambi menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020