Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seekor beruang madu (helarctos malayanus) ditemukan terperangkap jerat di Kabupaten Pidie Jaya.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan beruang tersebut ditemukan terjerat di sekitar perkebunan masyarakat di Gampong (desa) Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua pada Selasa (8/12).
"Beruang tersebut ditemukan masyarakat terjerat. Kemudian dilaporkan kepada BKSDA agar mengirimkan tim menyelamatkan beruang madu tersebut," kata Agus Arianto.
Beruang madu tersebut berjenis kelamin betina, berusia sekitar delapan tahun. Terkena jerat pada kaki belakang sebelah kanan. Luka jeratan terlihat cukup parah, sehingga dievakuasi ke Banda Aceh.
"Kondisi beruang madu tersebut berangsur baik. Tim BKSDA terus memantau perkembangan kesehatan beruang madu tersebut," kata Agus Arianto.
Sementara Andi Aswinsyah, staf BKSDA Aceh, yang bertanggung jawab terhadap penanganan beruang madu itu menyebutkan kondisinya semakin membaik.
"Beruang madu itu diperkirakan terkena jerat selama tujuh hari sebelum dievakuasi. Kondisi lukanya sudah membusuk dan berulat, sehingga kaki belakang kanan yang terkena jerat terpaksa diamputasi," kata Andi Aswinsyah.
Dia menyebutkan kaki depan kiri beruang tersebut juga sudah putus. Kaki di bagian kuku beruang itu putus diduga terkena jerat dan sembuh sendiri secara alami.
"Jerat yang mengenai beruang tersebut diperkirakan untuk babi. Kami mengimbau masyarakat tidak memasang jerat karena berbahaya bagi keselamatan satwa dilindungi seperti beruang," kata Andi Aswinsyah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan beruang tersebut ditemukan terjerat di sekitar perkebunan masyarakat di Gampong (desa) Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua pada Selasa (8/12).
"Beruang tersebut ditemukan masyarakat terjerat. Kemudian dilaporkan kepada BKSDA agar mengirimkan tim menyelamatkan beruang madu tersebut," kata Agus Arianto.
Beruang madu tersebut berjenis kelamin betina, berusia sekitar delapan tahun. Terkena jerat pada kaki belakang sebelah kanan. Luka jeratan terlihat cukup parah, sehingga dievakuasi ke Banda Aceh.
"Kondisi beruang madu tersebut berangsur baik. Tim BKSDA terus memantau perkembangan kesehatan beruang madu tersebut," kata Agus Arianto.
Sementara Andi Aswinsyah, staf BKSDA Aceh, yang bertanggung jawab terhadap penanganan beruang madu itu menyebutkan kondisinya semakin membaik.
"Beruang madu itu diperkirakan terkena jerat selama tujuh hari sebelum dievakuasi. Kondisi lukanya sudah membusuk dan berulat, sehingga kaki belakang kanan yang terkena jerat terpaksa diamputasi," kata Andi Aswinsyah.
Dia menyebutkan kaki depan kiri beruang tersebut juga sudah putus. Kaki di bagian kuku beruang itu putus diduga terkena jerat dan sembuh sendiri secara alami.
"Jerat yang mengenai beruang tersebut diperkirakan untuk babi. Kami mengimbau masyarakat tidak memasang jerat karena berbahaya bagi keselamatan satwa dilindungi seperti beruang," kata Andi Aswinsyah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020