Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, diungsikan akibat semburan gas bumi yang tiba-tiba terjadi saat proses penggalian mencari sumber air di tempat tersebut.
Sugiarto mengatakan gas bumi tiba-tiba menyembur saat sejumlah pekerja menggali tanah untuk membuat sumur bor pada Kamis siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Semburan gas menimbulkan suara yang cukup kencang dan ketinggian semburan diperkirakan mencapai 15 meter.
Baca juga: Semburan diduga gas muncul dalam genangan banjir di Nagan Raya
"Sekarang kita lagi membuat sumur bor. Di kedalaman 119 meter menyembur (gas)," katanya.
Ia mengatakan lokasi semburan dekat dengan bangunan asrama santri hafiz Al-Quran. Gas yang ke luar juga menimbulkan bau kurang sedap. Karena khawatir akan keselamatan penghuni Ponpes Al-Ihsan, lanjutnya, maka pengurus menghentikan semua aktivitas dan mengungsikan puluhan santri.
Meski begitu, Sugiarto mengatakan dalam insiden itu sejauh ini tidak ada korban akibat semburan gas bumi tersebut. "Tidak ada yang terluka. Sekarang santri pun diungsikan karena kemungkinan gas ada mengandung racun," katanya.
Ia mengatakan pihak Ponpes segera melaporkan insiden itu kepada semua pihak mulai dari RT/RW, Pemko Pekanbaru hingga aparat Kepolisian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Sekarang ini dari kepolisian dan Babinsa sudah datang ke lokasi. Kami diminta jangan mendekat ke semburan gas," katanya.
Untuk proses penutupan semburan gas tersebut, ia mengatakan akan melibatkan Pemko Pekanbaru yang akan mengirimkan peneliti. Menurut dia, daerah Tenayan Raya memang terdapat instalasi pipa gas dan semburan gas pernah juga terjadi di daerah itu saat proses pencarian sumber air.
"Di daerah ini pernah terjadi juga, tapi semburan gasnya kecil," katanya. ***3***
Baca juga: Aceh Barat surati Pemprov Aceh segera selidiki semburan gas liar
Baca juga: Semburan gas liar muncul di pedalaman Aceh Barat
Baca juga: Semburan gas muncul dari sumur bor warga di Barito Kuala
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021