Perum Bulog Kanwil Jambi pada tahun 2020 menyerap beras produksi petani di daerah itu sebanyak 18.000 ton.

"Serapan beras Bulog Jambi tahun 2020 melebihi target, dari 9.000 ton yang ditargetkan realisasinya 18.000 ton," kata Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Publik Perum Bulog Kanwil Jambi Aan Sugiarto di Jambi, Senin.

Dijelaskan Aan Sugiarto, serapan beras di Jambi tersebut hanya dari beberapa daerah di Jambi. Yakni di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjab Barat. Tidak terdapat serapan di kabupaten dan kota lain di daerah itu karena daerah tersebut bulan penghasil beras.

Dari sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, hanya Kabupaten Kerinci yang produksi beras petani nya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Sementara secara keseluruhan produksi beras dari petani di daerah itu belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga sebagian besar beras di datangkan dari Padang, Palembang dan Lampung.

Dan di tahun 2021, target serapan beras petani Perum Bulog Kanwil Jambi sebesar 8.000. Target tersebut turun dari target tahun sebelumnya karena beberapa alasan.

"Target serapan beras Bulog Jambi tersebut ditetapkan dari Pusat, ada beberapa alasan, bisa karena pandemi COVID-19 dan bisa juga karena faktor produksi," kata Aan Sugiarto.

Serapan beras produksi petani oleh Bulog tersebut merupakan beras dengan kualitas premium, karena bertujuan untuk komersial. Dimana Bulog membeli beras produksi petani tersebut sesuai dengan harga pembelian pemerintah sebesar Rp8.300 per kilogram.

"Dan untuk program PSO, Bulog mengadakan permintaan beras dan bentuk gabah," kata Aan Sugiarto.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021