PT Perkebunan Nusantara 6 (PTPN6) Jambi pada tahun 2021  akan melakukan pengembangan pasar produk Teh Kayu Aro secara ritel ke sejumlah daerah di Indonesia.

"Tahun ini kita akan melakukan peluncuran retail produk Teh Kayu Aro," kata Senior Executive Vice President Business Support PTPN6 Muhammad Zulham Rambe di Jambi, Selasa.

Retail Teh Kayu Aro dari PTPN6tersebut masih menggunakan  merek teh yang sama. Hanya saja dilakukan pengembangan atau pemasaran yang lebih luas, diantaranya pemasaran ke Provinsi Pekanbaru.

Dijelaskan Muhammad Zulham Rambe, produksi teh di perkebunan teh PTPN6 yang terletak di Kabupaten Kerinci dalam satu bulan sebanyak 400 ton teh kering. Yang akan di retailkan yakni satu per tiga dari produksi teh tersebut. Artinya sekitar 133 ton produk teh Kayu Aro dalam satu bulannya akan dipasarkan.

Dengan diretailkannya produk teh kayu aro tersebut diharapkan PTPN6 akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sehingga pemasaran produk teh Kayu Aro tersebut akan lebih luas dan lebih besar.

Selain itu, PTPN6 saat ini turut melakukan efektifitas terhadap aset PTPN6 yang tidak produktif. Seperti rumah dinas yang kosong di Kabupaten Kerinci yang direhab untuk dijadikan home stay.

Dengan dijadikannya home stay, rumah dinas PTPN6 tersebut dapat disewakan kepada wisatawan yang berlibur ke Kabupaten Kerinci. Dengan demikian aset tersebut lebih produktif.

"Beberapa rumah dinas yang kosong di Kabupaten Kerinci sudah kita rehab untuk dijadikan home stay," kata Muhammad Zulham Rambe.

Secara keseluruhan PTPN6 memiliki 14 unit usaha, diantaranya delapan pabrik kelapa sawit (PKS) . Kemudian satu pabrik karet remah (CRF).

Serta dua pabrik teh dengan kapasitas pengolahan 125 ton daun basah per hari dan dua unit mesin teh celup dengan kapasitas satu mesin teh celup 150 kotak per jam atau 2,5 kotak per menit.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021