Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menyatakan pembelajaran tatap muka (PTM) SMA sederajat di Jambi berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan cluster sekolah penularan COVID-19. 

"Pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 untuk SMA sederajat sudah berjalan satu bulan sejak 16 Februari 2021, dan saat ini berjalan dengan baik, aman serta tidak menimbulkan cluster baru dalam penularan COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi Bukri di Jambi, Rabu. 

Dijelaskan Bukri, pembelajaran tatap muka di tingkat SMA sederajat tersebut berada di bawah pengawasan dinas pendidikan dan Satgas COVID-19 di kabupaten serta kota masing-masing yang dilakukan secara ketat.

Meski demikian diakui Bukri terdapat beberapa sekolah yang siswanya terkonfirmasi positif COVID-19. Namun penularan COVID-19 tersebut bukan dari cluster sekolah, melainkan dari cluster lain. Sebagian besar penularan COVID-19 terhadap siswa tersebut berasal dari cluster keluarga. 

"Sekolah-sekolah yang siswanya terkonfirmasi positif COVID-19 sudah mengambil langkah pencegahan dengan meliburkan sementara sekolahnya dan melakukan sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan di seluruh bagian sekolah," kata Bukri. 

Sebagian besar sekolah yang siswa terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut berada di Kota Jambi, diantaranya SMA 1 Kota Jambi, SMK 1 Kota Jambi dan SMA 4 Kota Jambi. Selanjutnya SMA 1 Kota Sungai Penuh dan SMK 2 Kabupaten Batanghari. 

Saat ini sekolah-sekolah yang siswanya terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut sudah aktif kembali melakukan pembelajaran tatap muka. Karena berdasarkan hasil koordinasi dan pengecekan dari satgas COVID-19 di kabupaten dan kota di sekolah tersebut, tidak terjadi penularan COVID-19.

"Selama satu bulan ke depan PTM ini akan kita evaluasi, jika kondisinya dalam keadaan baik maka akan kita tingkatkan presentasi siswa yang mengikuti PTM di sekolah," kata Bukri. 

Saat ini hanya terdapat 50 persen siswa yang mengikuti PTM dalam satu sesi di setiap sekolah. Artinya dalam setiap pembelajaran hanya terdapat 50 persen siswa dari jumlah siswa yang hadir di ruang kelas. 50 persen siswa lainnya mengikuti pembelajaran di sesi lain. Hal tersebut bertujuan untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19. 

"Jika kondisi pembelajaran ini terus bertahan maka di bulan ke tiga kita tingkatkan siswa yang mengikuti PTM dalam satu sesi menjadi 70 persen," kata Bukri. 

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi akan melakukan evaluasi secara bertahap, dalam dua bulan jika kondisi PTM dalam keadaan baik dan aman maka jumlah siswa yang mengikuti PTM di kelas akan di tingkatkan. Dimana Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menargetkan seluruh siswa nantinya dapat mengikuti PTM di sekolah dalam satu sesi. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. 
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021