Salah satu korban selamat kebakaran di Jl. Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Nanang mengaku sempat menerobos kobaran api untuk menyelamatkan anak dan istri yang masih terjebak dalam musibah itu.
"Saya sempat nyiram seember. Anak saya gotong, tapi istri masih di dalam. Saya masuk lagi terobos api, saya tarik istri saya," ujar Nanang di lokasi kejadian, Kamis.
Dia mengatakan saat itu dirinya terbangun karena mendengar teriakkan kebakaran dari luar rumah kontrakannya.
Kondisi saat itu api sudah mulai membesar dan membakar rumah kontrakan tetangga di sebelahnya.
"Di rumah tetangga itu api sudah keluar, di rumah saya belum," kata Nanang.
Nanang menambahkan bahwa saat itu dirinya sempat berusaha memadamkan api yang membakar sepeda motor yang terparkir.
Namun karena kobaran api sudah membesar, ia pun memilih menyelamatkan diri dengan membawa anak dan istri terlebih dulu.
Dia mengatakan bahwa tetangga di samping rumah kontrakannya tidak bisa menyelamatkan diri karena api sudah telanjur membesar dan posisi rumah kontrakan berada di pojok gang buntu.
"Yang pojok sebenarnya bisa keluar. Mungkin karena masih tidur nyenyak," imbuhnya.
Saat ini Nanang dan keluarganya mengungsi sementara di rumah Rukun Warga (RW) setempat.
Sementara itu, bantuan berupa sembako dan pakaian mulai berdatangan ke lokasi kejadian seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Kementerian Sosial.
Kebakaran Matraman menelan 10 korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Saya sempat nyiram seember. Anak saya gotong, tapi istri masih di dalam. Saya masuk lagi terobos api, saya tarik istri saya," ujar Nanang di lokasi kejadian, Kamis.
Dia mengatakan saat itu dirinya terbangun karena mendengar teriakkan kebakaran dari luar rumah kontrakannya.
Kondisi saat itu api sudah mulai membesar dan membakar rumah kontrakan tetangga di sebelahnya.
"Di rumah tetangga itu api sudah keluar, di rumah saya belum," kata Nanang.
Nanang menambahkan bahwa saat itu dirinya sempat berusaha memadamkan api yang membakar sepeda motor yang terparkir.
Namun karena kobaran api sudah membesar, ia pun memilih menyelamatkan diri dengan membawa anak dan istri terlebih dulu.
Dia mengatakan bahwa tetangga di samping rumah kontrakannya tidak bisa menyelamatkan diri karena api sudah telanjur membesar dan posisi rumah kontrakan berada di pojok gang buntu.
"Yang pojok sebenarnya bisa keluar. Mungkin karena masih tidur nyenyak," imbuhnya.
Saat ini Nanang dan keluarganya mengungsi sementara di rumah Rukun Warga (RW) setempat.
Sementara itu, bantuan berupa sembako dan pakaian mulai berdatangan ke lokasi kejadian seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Kementerian Sosial.
Kebakaran Matraman menelan 10 korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021