Dalam sepekan terakhir debit air Sungai Batanghari, Provinsi Jambi kembali normal, status siaga darurat banjir di daerah itu di cabut.

"Debit air sudah normal, dari status kritis kembali ke status normal terjadi dalam sepekan terakhir," kata Anggota TRC BPBD Batanghari, Ahmad Efendi di Batanghari, Kamis.

Pada  2 April 2021 alat pengukur ketinggian air (APKA) yang terpasang di Dermaga Muara Bulian menunjukkan tinggi muka air Sungai Bantanghari 340 centimeter yang artinya berada pada status kritis. Namun pada hari ini tinggi muka air di Sungai Batanghari sudah berada di bawah 100 centimeter yang artinya sudah berada pada kondisi normal.

Status siaga bencana banjir yang sebelumnya ditetapkan BPBD Batanghari saat ini sudah di cabut. Karena sejumlah wilayah yang sebelumnya sempat terendam banjir saat ini sudah tidak terendam banjir.

Dimana sebelumnya sebagian wilayah di Kecamatan Muara Bulian, Muara Tembesi dan Kecamatan Maro Sebo Ulu terendam banjir. Akibatnya 28 rumah warga di daerah itu terendam banjir dan beberapa fasilitas umum turut terendam banjir.

Meski saat ini kondisi Sungai Batanghari sudah kembali normal, namun masyarakat di daerah itu tetap harus waspada. Hal itu dikarenakan saat ini intensitas curah hujan di daerah itu masih cukup tinggi.

Jika terjadi hujan deras dalam kurun waktu yang cukup lama debit air Sungai Batanghari tersebut meningkat secara signifikan. Karena debit air Sungai Batanghari tersebut dipengaruhi oleh aliran dari anak sungai dan debit air dari hulu sungai.

Ada 86 desa dan kelurahan di daerah itu yang rawan banjir. Dimana desa dan kelurahan tersebut sebagian besar berada di bantaran Sungai Batanghari. Desa dan Kelurahan tersebut tersebar di Kecamatan Maro Sebo Ulu, Maro Sebo Ilir, Mersam, Batin XXIV, Muaro Tembesi, Muara Bulian dan Kecamatan Pemayung.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021