Dampak pandemi Covid-19 saat ini masih dirasakan oleh pelaku binsis perhotelan bintang satu dan dua terlihat masih rendahnya tingkat keterisian kamar dikedua jenis hotel berbintang ini.
Sekretaris PHRI Provinsi Jambi, Haris Izhar kepada ANTARA di Jambi, Senin menjelaskan di era new normal bisnis hotel yang sempat redup perlahan kembali bergairah. Beberapa faktor pendorong bangkitnya bisnis hotel ini salah satunya stimulus Pemerintah yang mulai kembali mengadakan kegiatan di hotel. Namun, pergerakan yang positif dari bisnis hotel ini belum merasakan adanya peningkatan okupansi hotel.
"Pemerintah untuk beberapa bulan ini sudah kembali mengizinkan berkegiatan di hotel dengan segala aturan protokol kesehatannya ini cukup menghibur kami meski secara umum masih sulit," katanya di Jambi.
Haris melanjutkan, stimulus pemerintah tersebut lantas tidak dapat dirasakan semua hotel berbintang di Jambi. Seperti yang dirasakan hotel bintang satu dan dua yang saat ini okupansi hotelnya masih belum kembali normal. Stimulus yang diberikan pemerintah melalui perizinan berkegiatan di hotel ini tidak berdampak pada hotel bintang dua ke bawah, sebab kegiatan pemerintahan biasanya dilakukan di hotel bintang tiga ke atas, hal ini berkaitan dengan persyaratan .
"Teman-teman yang bintang dua ke bawah masih sulit. Kalau bintang tiga ke atas bisa lega dengan stimulus ini," terangnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat, tingkat hunian kamar hotel di Jambi pada periode Februari 2021 yang terdiri dari 1.467 orang menginap di hotel bintang 1 dan sebanyak 3.936 orang menginap di hotel bintang dua. Jumlah ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Februari 2020 lalu, jumlah orang yang menginap di hotel bintang satu sebanyak 2.163 orang dan jumlah tamu yang menginap di hotel bintang 2 sebanyak 4.000 orang. Secara umum diungkapkan Haris, jika bisnis akomodasi saat ini masih bermasalah, namun industri restoran masih tergolong stabil.
"Kalau sebelum covid mereka stabil, pasar hotel bintang satu dan dua ini juga tergeser dengan banyaknya kos-kosan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Sekretaris PHRI Provinsi Jambi, Haris Izhar kepada ANTARA di Jambi, Senin menjelaskan di era new normal bisnis hotel yang sempat redup perlahan kembali bergairah. Beberapa faktor pendorong bangkitnya bisnis hotel ini salah satunya stimulus Pemerintah yang mulai kembali mengadakan kegiatan di hotel. Namun, pergerakan yang positif dari bisnis hotel ini belum merasakan adanya peningkatan okupansi hotel.
"Pemerintah untuk beberapa bulan ini sudah kembali mengizinkan berkegiatan di hotel dengan segala aturan protokol kesehatannya ini cukup menghibur kami meski secara umum masih sulit," katanya di Jambi.
Haris melanjutkan, stimulus pemerintah tersebut lantas tidak dapat dirasakan semua hotel berbintang di Jambi. Seperti yang dirasakan hotel bintang satu dan dua yang saat ini okupansi hotelnya masih belum kembali normal. Stimulus yang diberikan pemerintah melalui perizinan berkegiatan di hotel ini tidak berdampak pada hotel bintang dua ke bawah, sebab kegiatan pemerintahan biasanya dilakukan di hotel bintang tiga ke atas, hal ini berkaitan dengan persyaratan .
"Teman-teman yang bintang dua ke bawah masih sulit. Kalau bintang tiga ke atas bisa lega dengan stimulus ini," terangnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat, tingkat hunian kamar hotel di Jambi pada periode Februari 2021 yang terdiri dari 1.467 orang menginap di hotel bintang 1 dan sebanyak 3.936 orang menginap di hotel bintang dua. Jumlah ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Februari 2020 lalu, jumlah orang yang menginap di hotel bintang satu sebanyak 2.163 orang dan jumlah tamu yang menginap di hotel bintang 2 sebanyak 4.000 orang. Secara umum diungkapkan Haris, jika bisnis akomodasi saat ini masih bermasalah, namun industri restoran masih tergolong stabil.
"Kalau sebelum covid mereka stabil, pasar hotel bintang satu dan dua ini juga tergeser dengan banyaknya kos-kosan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021