Para santri asal Kabupaten Merangin yang mudik dari daerah zona merah COVID-19 akan langsung diisolasi dalam rangka pencegahan penyebaran virus tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Merangin Muhamnad Arief RH di Bangko, Merangin, Jumat.

Ia menyebutkan, Posko COVID-19 di setiap desa dioptimalkan perannya, tak hanya mengantisipasi kedatangan santri dari luar kota atau luar daerah, tapi juga dalam rangka optimalisasi penanganan paparan COVID-19 di wilayah masing-masing.

"Kami sudah melakukan rapat beberapa kali, nanti setiap Satgas COVID-19 di tingkat desa akan mengisolasi santri yang berasal dari zona merah, di rmah karantina atau fasilitas isolasi yang disiapkan di tiap desa," kata Muhammad Arief.

Ia menyebutkan, peberlakuan isolasi bagi santri yang mudik dari kawasan zona merah itu baik dari wilayah dalam provinsi Jambi, Sumatera dan di Pulau Jawa.

Jumlah santri asal kabupaten Merangin yang mondok di pondok pesantren di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur jumlahnya cukup signifikan.

Biasanya mereka mudik menjelang lebaran baik menggunakan bus maupun pesawat terbang.

Khusus dalam setahun terakhir, para santri yang mudik harus menggunakan atau menerapkan protokol kesehatan terkait pandemi COVID-19.

Tak hanya di Merangin, Pemkab Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) juga sudah melakukan langkah-langkah antisipasi mudik para santrinya dari Jawa.

Kadiskominfo Kabupaten Tanjabbar Taharuddin Tahir yang juga juru bicara Satgas COVID-19 daerah itu juga menyebutkan langkah sama untuk penanganannya.

"Sebahagian dari santri asal Tanjabbar sudah mudik dua minggu lalu," kata Taharuddin.

Hampir semua daerah di Provinsi Jambi memiliki jumlah santri yang mencari ilmu di pondok pesantren di Pulau Jawa.


 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021