Jakarta (ANTARA) - Korlantas Polri menggelar latihan pra-Operasi Lilin 2024 sebagai bagian dari persiapan intensif menjelang pelaksanaan pengamanan masyarakat pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Dalam sambutannya, Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan bahwa pengamanan momentum Nataru ini merupakan tanggung jawab bersama antara Polri, TNI, dan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait untuk memastikan keamanan dan kelancaran, baik aspek ibadah, mobilitas, maupun perayaan pergantian tahun.
“Natal dan Tahun Baru adalah momen penting bagi masyarakat. Kami bersama seluruh elemen akan bekerja keras untuk memastikan semua aktivitas berjalan aman, nyaman, dan lancar,” ucapnya dilansir dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional maupun nasional, menimbulkan tantangan yang harus diantisipasi dengan baik.
Berbagai gangguan seperti kepadatan arus lalu lintas, keramaian tempat ibadah, hotel, dan tempat acara menjadi fokus utama dalam pengamanan tahun ini,.
Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antara satuan kerja internal Polri dengan pihak eksternal menjadi hal yang penting.
“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Dengan sinergi yang solid, kami yakin pelaksanaan Operasi Lilin 2024 akan berjalan sesuai harapan. Semua elemen, baik preemtif, preventif, hingga penegakan hukum akan kami optimalkan,” ucapnya.
Menurut dia, semangat sinergisitas itu diterapkan melalui latihan pra-Operasi Lilin 2024 guna memberikan pemahaman mendalam kepada personel terkait prosedur operasional standar (SOP) dan langkah-langkah di lapangan selama pengamanan.
“Pelatihan ini adalah pondasi penting bagi kesiapan personel kita di lapangan. Saya minta seluruh peserta memahami setiap arahan dari instruktur dan memedomani prosedur yang telah ditetapkan. Keseriusan kita hari ini akan menentukan kesuksesan operasi di lapangan nanti,” ujarnya.
Diketahui, Operasi Lilin 2024 dijadwalkan berlangsung selama 13 hari mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Operasi ini mencakup pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, serta pengaturan arus lalu lintas. Pendekatan berbasis teknologi seperti pemantauan siber dan peran Interpol juga akan dioptimalkan untuk mendukung pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Operasi tersebut melibatkan 141.605 personel gabungan dan pendirian 2.794 posko yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu.