Pemerintah Provinsi Jambi menegaskan komitmen bersama dalam bentuk deklarasi melawan penyebaran COVID-19 yang disampaikan Pejabat Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni secara luas melalui media massa menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah,

"Deklarasi ini dilakukan bersama-sama oleh berbagai elemen, yaitu Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimpda), tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan aparatur sipil negara, langkah ini mengantisipasi lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 khususnya menjelang hari raya," kata Penjabat Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni dalam pesan video yang disampaikan dalam rapat koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Jambi, Rabu.

Penjabat Gubernur Jambi menegaskan untuk senantiasa melakukan protokol kesehatan secara ketat dalam aktivitas sehari-hari. Baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Deklarasi kedua, Nur Cahya menegaskan untuk tidak melaksanakan buka puasa bersama, dan tidak melakukan open house di hari raya. Dan tidak akan mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri 1442 Hijriah demi mencegah penularan COVID-19.

Dalam penyampaian upaya-upaya yang dirangkum pada deklarasi tersebut, Gubernur Nur Cahya juga menyampaikan moto bersama kepada seluruh warga Jambi.

“Tidak mudik, tidak bertemu fisik dan berlebaran tetap asyik,” kata Nur Cahya mengenai motto warga Jambi menghadapi hari raya.

Deklarasi tersebut merupakan upaya konkret Pemerintah Provinsi Jambi dalam melawan penyebaran COVID-19 di wilayahnya.

Nur Cahya mengatakan, pemerintah daerah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik serta buka puasa bersama. Kebijakan tersebut tertulis dalam surat edaran dan peraturan gubernur yang telah disosialisasikan kepada masyarakat secara luas.

Selain itu, pihaknya juga mendirikan pos-pos perbatasan baik di akses darat dan akses laut. Menurut Nur Cahya, hasilnya sangat signifikan untuk mengendalikan mobilisasi masyarakat di tengah pandemi. Langkah-langkah fisik ini didukung dengan adanya posko desa dan penyekatan perbatasan wilayah provinsi yang didukung oleh TNI dan Polri.

Dalam menghadapi arus balik mudik setelah lebaran, Pemerintah Provinsi Jambi mengaktifkan pos di pusat kota. Pos tersebut beroperasi 24 jam untuk menekan COVID-19 dan memutus rantai penularan. Gubernur Nur Cahya menekankan upaya bersama ini merupakan keseragaman gerak dari seluruh elemen di wilayahnya.

“Rencana tindak dengan mengedepankan keseragaman gerak seluruh stakeholders, seperti forkopimda, bupati, walikota, camat, kepala desah, lurah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat,” katanya.

Wilayah Provinsi Jambi sempat mengalami kenaikan kasus konfirmasi positif beberapa waktu lalu, namun pemerintah daerah berhasil mengendalikan kenaikannya.

Hal tersebut terlihat pada kecenderungan kasus per bulan pada Maret 2020 hingga 11 Mei 2021. Pada April 2021, kasus konfirmasi positif mencapai 1.471 dan dari 1 Mei hingga 11 Mei 2021 memiliki 841 kasus.

Pada Minggu (9/5) tidak ada zona merah di wilayah Provinsi Jambi. Sebelum periode tersebut Nur Cahya menyampaikan ada dua wilayahnya yang teridentifikasi masih pada zona merah, yaitu di Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021