Banjir yang menggenangi sejumlah kawasan, khususnya halaman rumah dan jalan raya di Tanjung Selor dan sekitarnya di Kabupaten Bulungan, Kaltara justeru menjadi "obyek wisata dadakan"..
Pantauan di Tanjung Selor, Jumat, kawasan yang terendam banjir hingga di atas lutut orang dewasa justeru didatangi warga untuk jadi arena bermain dan swafoto.
Seperti terlihat antara lain di Jalan Semangka, Jalan Imam Bonjol (sekitar Masjid Jami Alkaf), Jalan Mawar, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Padat Karya Tanjung Palas Hilir.
Kawasan itu dipadati warga seperti laiknya arena bermain air. Tidak hanya anak-anak kecil bermain perahu namun remaja juga tampak asik menjadikan lokasi banjir sebagai spot untuk swafoto.
Bahkan, orang dewasa juga bersama keluarganya ikut menerobos banjir untuk bersenang-senang meski pakaian mereka jadi basah.
"Memang banyak warga yang menjadikan banjir sebagai area bersenang-senang namun sebagian mengeluh, khususnya pedagang kecil," kata Rahmad, warga Tanjung Selor.
Misalnya, kata dia, banjir sekitar pasar sore Jalan Suprapto, Tanjung Selor menyebabkan sebagian pedagang ikan dan sayur untuk sementara menutup usahanya
"Ada sebagian yang buka cuma konsumen sedikit datang melihat air terus naik," katanya.
Dia mengaku khawatir melihat banjir terus naik, apalagi tempat ia tinggal di Jalan Cik Ditiro termasuk daerah "langganan banjir".
"Saat ini ketinggian air sudah naik sampai lutut orang dewasa di depan rumah," katanya.
"Sekarang mungkin masih jadi arena bermain tapi jika banjir terus meluas seperti 2015, maka baru terasa jadi musibah karena saat itu hampir 10 hari banjir menggenangi ribuan rumah warga Bulungan," imbuh dia.
Banjir usai Jumatan
Usai Shalat Jumat, banjir kiriman dari pedalaman Sungai Kayan telah tiba di Tanjung Selor sehingga sebagian daerahnya tergenang air.
Seperti prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara kemarin, ternyata benar banjir kiriman dari pedalaman kini tiba di Tanjung Selor, di Ibu Kota Kaltara, Jumat siang.
Air deras dari pedalaman terlihat mulai menggenangi beberapa kawasan sekitar usai Shalat Jumat.
Sebelumnya, terjadi banjir di pedalaman Sungai Kayan, yakni Sungai Bahau dan Sungai Pujungan, Kabupaten Malinau pada Kamis dini hari (20/5/2021)
Banjir sempat merendam rumah warga di sana cukup dalam hingga satu meter dan merusak fasilitas umum, yakni jembatan antardesa di Desa Wisata Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu yang hanyut terbawa arus.
Camat Bahau Hulu Viktor melalui telpon saat dikonfirmasi bahwa banjir di daerahnya telah surut tadi malam.
Saat banjir di pedalaman --Sungai Bahau dan Sungai Pujungan-- surut maka akan terjadi banjir kiriman di kawasan hilirnya, yakni melintasi Long Peso dan Tanjung Selor yang berada di hilir Sungai Kayan.
"Tadi siang ada hujan gerimis, dan banjir di Bahau terus surut, mudah-mudahan malam ini tidak hujan di hulu Bahau," kata Camat Viktor saat ditanyakan perkembangan terakhir di kawasan yang dekat dengan wilayah Serawak itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Pantauan di Tanjung Selor, Jumat, kawasan yang terendam banjir hingga di atas lutut orang dewasa justeru didatangi warga untuk jadi arena bermain dan swafoto.
Seperti terlihat antara lain di Jalan Semangka, Jalan Imam Bonjol (sekitar Masjid Jami Alkaf), Jalan Mawar, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Padat Karya Tanjung Palas Hilir.
Kawasan itu dipadati warga seperti laiknya arena bermain air. Tidak hanya anak-anak kecil bermain perahu namun remaja juga tampak asik menjadikan lokasi banjir sebagai spot untuk swafoto.
Bahkan, orang dewasa juga bersama keluarganya ikut menerobos banjir untuk bersenang-senang meski pakaian mereka jadi basah.
"Memang banyak warga yang menjadikan banjir sebagai area bersenang-senang namun sebagian mengeluh, khususnya pedagang kecil," kata Rahmad, warga Tanjung Selor.
Misalnya, kata dia, banjir sekitar pasar sore Jalan Suprapto, Tanjung Selor menyebabkan sebagian pedagang ikan dan sayur untuk sementara menutup usahanya
"Ada sebagian yang buka cuma konsumen sedikit datang melihat air terus naik," katanya.
Dia mengaku khawatir melihat banjir terus naik, apalagi tempat ia tinggal di Jalan Cik Ditiro termasuk daerah "langganan banjir".
"Saat ini ketinggian air sudah naik sampai lutut orang dewasa di depan rumah," katanya.
"Sekarang mungkin masih jadi arena bermain tapi jika banjir terus meluas seperti 2015, maka baru terasa jadi musibah karena saat itu hampir 10 hari banjir menggenangi ribuan rumah warga Bulungan," imbuh dia.
Banjir usai Jumatan
Usai Shalat Jumat, banjir kiriman dari pedalaman Sungai Kayan telah tiba di Tanjung Selor sehingga sebagian daerahnya tergenang air.
Seperti prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara kemarin, ternyata benar banjir kiriman dari pedalaman kini tiba di Tanjung Selor, di Ibu Kota Kaltara, Jumat siang.
Air deras dari pedalaman terlihat mulai menggenangi beberapa kawasan sekitar usai Shalat Jumat.
Sebelumnya, terjadi banjir di pedalaman Sungai Kayan, yakni Sungai Bahau dan Sungai Pujungan, Kabupaten Malinau pada Kamis dini hari (20/5/2021)
Banjir sempat merendam rumah warga di sana cukup dalam hingga satu meter dan merusak fasilitas umum, yakni jembatan antardesa di Desa Wisata Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu yang hanyut terbawa arus.
Camat Bahau Hulu Viktor melalui telpon saat dikonfirmasi bahwa banjir di daerahnya telah surut tadi malam.
Saat banjir di pedalaman --Sungai Bahau dan Sungai Pujungan-- surut maka akan terjadi banjir kiriman di kawasan hilirnya, yakni melintasi Long Peso dan Tanjung Selor yang berada di hilir Sungai Kayan.
"Tadi siang ada hujan gerimis, dan banjir di Bahau terus surut, mudah-mudahan malam ini tidak hujan di hulu Bahau," kata Camat Viktor saat ditanyakan perkembangan terakhir di kawasan yang dekat dengan wilayah Serawak itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021