Polri menindaklanjuti informasi terkait dengan data KTP dan foto selfie (swafoto)  dijual belikan di akun Twitter dengan menyelidiki terhadap informasi tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Jumat, mengatakan bahwa kepolisian akan melakukan penyelidikan atas informasi tersebut.

"Iya, dilakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut," ujar Argo.

Penjualan data KTP dan foto selfie milik orang lain di Twitter membuat resah warganet dan masyarakat umum.

Dikutip dari akun Twitter milik recehvasi membuat unggahan dengan narasi: "Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Waspadalah."

Dalam unggahan itu, akun recehvasi menampilkan foto unggahan salah satu akun berisi gambar sejumlah foto KTP dan foto selfie yang disensor nama serta wajahnya.

Foto KTP dan selfie yang diunggah tidak diketahui siapa pemiliknya. Namun, narasi dalam unggahan tersebut tertulis: "Ready KTP selfie HD minat PM aja bahan masih fresh."

Kasus kebocoran data pribadi akhir-akhir ini kian marak terjadi. Sebelum kebocoran peserta BPJS Kesehatan, disdukcapil di tiga daerah seperti Bogor dan Sukabumi.

Baca juga: Pakar: Tingkat keamanan siber berpengaruh pada minat investor

Baca juga: Pakar: BPJS perlu segera audit forensik digital terkait kebocoran data

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021