Tim Basarnas Pos SAR Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya evakuasi terhadap dua orang penambang biji timah bawah tanah (underground) asal Pandeglang, Banten, Naryo (34) dan Andri (22) yang terjebak di kedalaman 28 meter.

"Kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap keduanya yang terjebak di kedalamam ketika hendak memasang alat pengisap air, namun kondisi medan cukup sulit. Langkah evakuasi kami mencoba terlebih dahulu untuk mengeringkan air dari lokasi tambang tersebut," kata Komandan Pos SAR Basarnas Belitung, Rahmatullah Hasyim di Kelapa Kampit, Belitung Timur, Senin.

Ia mengatakan, sampai saat ini kedua penambang tersebut masih belum ditemukan dan diduga korban tertimbun di kedalaman 28 meter.

Sebelumnya personel Basarnas Belitung sempat turun ke dalam lokasi tambang dengan kedalaman 13 sampai 15 meter guna memetakan sekaligus mempelajari kondisi medan untuk proses evakuasi.

Berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa kondisi medan di lokasi tambang timah bawah tanah tersebut cukup sulit dan cadangan oksigen yang sedikit.

"Di dalam juga terdapat banyak tantangan dan kondisi tekanan airnya cukup tinggi, kemudian ruangannya juga sangat sempit hanya sekitar 60 x 60 centimeter," ujarnya.

Rahmat menjelaskan untuk proses evakuasi dengan cara penyelaman juga cukup menyulitkan petugas.

"Kalau diselam kondisi-nya sangat minim dan riskan karena risikonya sangat besar. Kemungkinan 70 persen gagal dan berhasil 30 persen," ujar-nya.

Dikatakan dia operasi pencarian terhadap dua penambang tersebut dibuka selama tujuh hari ke depan.

"Upaya lanjutan kami juga akan berkoordinasi dengan pihak dari perwakilan perusahaan terhadap evakuasi ini," ucap dia.

Pewarta: Kasmono

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021