Rektor Universitas Jambi Unja Prof Drs H Sutrisno, MSc Ph.D, bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset Dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senin.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan pentingnya disrupsi pendidikan karena disrupsi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang mengalami perubahan sangat cepat.
"Sebagai pimpinan, sebagai Rektor, yang paling cepat mengadaptasi perubahan-perubahan seperti ini dan itu. Perguruan tinggi membawa negara ini masuk ke transisi untuk masuk ke gelombang-gelombang besar," kata Presiden
Presiden juga mengingatkan bahwasanya saat ini Bangsa Indonesia berada transisi perubahan besar dunia yang harus diantisipasi.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset Dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa ia ingin mendengarkan progres dari Kampus Merdeda Merdeka Belajar yang sudah dijalani pada pertemuan dengan Majelis Rektor.
"Dalam dua tahun terakhir ini banyak hal yang telah kita lakukan, saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di universitas bapak ibu semua, ada tiga semester di luar prodi, ada progres MBLM serta lainnya, dan ini sangat intens," kate menteri.
Ia mengapresiasi yang sangat luar biasa kepada para rektor yang telah ikut mengawal perubahan itu dengan cara yang luar biasa.
Menteri Nadiem Makarim mengakui terdapat banyak halangan dan tantangan untuk program yang akan dilaksanakan. Tapi ia mendapatkan jawaban yang luar biasa dari para rektor bahwa semuanya dapat dijalankan.
Sementara itu Rektor Universitas Jambi, Prof Drs H Sutrisno menjelaskan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah bergulir di kampus "Pinang Masak" Unja.
Rektor menyebutkan, Unja telah mengimplementasikan MBKM. Selain itu Unja juga terus melakukan peningkatan Sumber Daya Manysia (SDM) di perguruan tinggi itu untuk melahirkan para lulusan berkualitas dan siap bekerja serta memiliki kompetensi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan pentingnya disrupsi pendidikan karena disrupsi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang mengalami perubahan sangat cepat.
"Sebagai pimpinan, sebagai Rektor, yang paling cepat mengadaptasi perubahan-perubahan seperti ini dan itu. Perguruan tinggi membawa negara ini masuk ke transisi untuk masuk ke gelombang-gelombang besar," kata Presiden
Presiden juga mengingatkan bahwasanya saat ini Bangsa Indonesia berada transisi perubahan besar dunia yang harus diantisipasi.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset Dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa ia ingin mendengarkan progres dari Kampus Merdeda Merdeka Belajar yang sudah dijalani pada pertemuan dengan Majelis Rektor.
"Dalam dua tahun terakhir ini banyak hal yang telah kita lakukan, saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di universitas bapak ibu semua, ada tiga semester di luar prodi, ada progres MBLM serta lainnya, dan ini sangat intens," kate menteri.
Ia mengapresiasi yang sangat luar biasa kepada para rektor yang telah ikut mengawal perubahan itu dengan cara yang luar biasa.
Menteri Nadiem Makarim mengakui terdapat banyak halangan dan tantangan untuk program yang akan dilaksanakan. Tapi ia mendapatkan jawaban yang luar biasa dari para rektor bahwa semuanya dapat dijalankan.
Sementara itu Rektor Universitas Jambi, Prof Drs H Sutrisno menjelaskan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah bergulir di kampus "Pinang Masak" Unja.
Rektor menyebutkan, Unja telah mengimplementasikan MBKM. Selain itu Unja juga terus melakukan peningkatan Sumber Daya Manysia (SDM) di perguruan tinggi itu untuk melahirkan para lulusan berkualitas dan siap bekerja serta memiliki kompetensi.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021