PT Kereta Api Indonesia (persero) tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19. Hal tersebut untuk mempertahankan kehadiran KAI sebagai penyedia transportasi massal berbasis rel, dengan tetap memperhatikan kenyamanan pelanggan.

Meski pandemi COVID-19 menghantam Indonesia dan KAI menjadi salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ikut terdampak, namun KAI tetap berkontribusi untuk negeri melalui inovasi yang dihadirkan, tentunya menyesuaikan dengan kebiasaan baru.

Demi menciptakan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, KAI menjadi salah satu perusahaan yang ikut terlibat langsung dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Salah satunya dengan menggelar vaksinasi massa bagi pelanggan dan masyarakat sekitar di setiap stasiun. Tercatat ada 24 stasiun kereta api, dari jumlah itu sebanyak 36.226 orang sudah mendapat vaksinasi yang digelar KAI. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19.

Kontribusi KAI lainnya dalam membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 yakni menyalurkan bantuan fasilitas kesehatan seperti ambulan dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk beberapa pemerintah daerah. Bahkan KAI menggratiskan biaya angkutan oksigen sebanyak 80 ton milik Kementerian Kesehatan yang diberangkatkan dari stasiun Tanjung Priok menuju stasiun Kalimas. Tercatat tiga pengiriman oksigen dan fasilitas kesehatan yang digratiskan KAI.

Tidak hanya itu, KAI juga memberikan perhatian kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan COVID-19, dimana KAI menyalurkan bantuan 500 paket buah senilai Rp 50 juta dalam event Gelar Buah Nusantara 2021 yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian RI.

Kondisi pandemi COVID-19 memang mempengaruhi capaian target KAI, namun hal tersebut bisa diatasi sehingga KAI tetap bersemi atau tetap survive di masa pandemi. KAI terus menunjukkan kemajuannya salah satunya dibuktikan dengan kinerja angkutan barang yang mengalami peningkatan.

Dari laman resmi PT KAI, akhir semester I tahun 2021, kinerja angkutan barang KAI terus menunjukkan tren positif. Dimana periode Januari hingga Juli, KAI melayani angkutan barang sebanyak 28,2 juta ton, naik 8,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020 lalu, dimana KAI mengangkut 25,9 juta ton barang.
 
Di luar bisnis angkutan penumpang, KAI meyakini bisnis angkutan barang adalah salah satu kunci menjaga performa bisnis selama pandemi COVID-19. "Kenaikan volume barang yang KAI layani ini sangat penting bagi KAI untuk tetap survive di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo.

Pembuktian KAI tetap bersemi di masa pandemi demi negeri juga dibuktikan dengan kemajuan proyek-proyek strategis nasional yang diamanahkan ke PT KAI. Seperti pengerjaan proyek LRT Jabodebek yang progres-nya telah mencapai 73,31 persen. Begitu juga dengan progres pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang kini sudah mencapai 77,45 persen.

Pengembangan-pengembangan moda transportasi massal berbasis rel oleh PT KAI, tak lain bertujuan untuk Indonesia maju dengan fasilitas moda transportasi terintegrasi sehingga memudahkan aktivitas masyarakat Indonesia.

Teranyar, KAI memberlakukan tarif 0 bagi masyarakat yang menggunakan Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta hingga 16 September. Tarif 0 salah satu upaya mengenalkan dan menyosialisasikan kehadiran KA Bandara Internasional Yogyakarta kepada masyarakat," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus.


Program KAI

Tidak hanya melayani masyarakat dengan model transportasi yang dihadirkan, KAI juga membina pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) sehingga pelaku UMKM mampu bersaing di masa pandemi COVID-19.

Pembinaan UMKM oleh KAI melalui pemberian bantuan dan pendampingan. Dimana saat ini, terdapat 2.544 UMKM binaan KAI di berbagai kota yang terdiri dari bidang industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan jasa.

Atas program tersebut, KAI dinobatkan sebagai perusahaan BUMN transportasi pelaksana PKBL pengembang UMKM terbaik dalam ajang Penganugerahan 8th UNS SME's AWARDS yang digelar Universitas Sebelas Maret, Surakarta (UNS), pertengahan Agustus 2021 lalu.

Rektor Universitas Sebelas Maret Prof Jamal Wiwoho menyebutkan, penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi kepada para pemerhati UMKM atas kinerja dan kepeduliannya untuk pengembagan UMKM. Salah satunya PT KAI yang patut mendapat apresiasi.

Sementara dalam upaya memberikan kenyamanan pelanggan serta mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penyebaran COVID-19, KAI berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan. Dimana KAI mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan sistem boarding KAI untuk proses validasi dokumen penumpang. Hal tersebut dilakukan agar pemeriksaan efektif dan efisien dan tidak menimbulkan kerumunan.

Dalam penerapannya, VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan masih menunggu aturan pasti dari Kementerian Perhubungan untuk penerapannya. Namun KAI katanya siap mengikuti aturan serta kebijakan pemerintah dan siap mendukung semua kegiatan guna pencegahan penyebaran COVID-19 pada moda transportasi kereta api.

Namun, sejak sejak 23 Juli 2021, lanjutnya, KAI telah mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI untuk membantu proses validasi dokumen kesehatan calon pelanggan. Seperti data vaksin dan hasil tes COVID-19 baik hasil tes PCR atau antigen.

Jika melihat kiprah KAI di masa pandemi COVID-19, perusahaan BUMN ini patut mendapat apresiasi, meski dihantam pandemi, KAI tetap bersemi untuk negeri.***

 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021