Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi menggulirkan "Dokter Tangguh" untuk mendampingi warga daerah itu beradaptasi dan hidup berdampingan dengan  Covid-19. 

"Covid-19 tidak akan hilang, maka dari itu kita akan edukasi masyarakat bagaimana cara beradaptasi dengan Covid-19," kata M Fadhil Arief di Batanghari, Selasa. 

Dijelaskan M Fadhil Arief pada tahun 2020 dan 2021 masyarakat harus bertahan dengan luar biasa terhadap pandemi Covid-19. Seluruh sektor dan lini kehidupan masyarakat terdampak oleh pandemi Covid-19. Mulai dari kehidupan sosial hingga aktivitas ekonomi masyarakat. 

Jika tidak mampu beradaptasi dengan Covid-19, maka masyarakat akan terus bertahan secara luar biasa dari Covid-19.  

Maka dari itu Pemerintah Kabupaten Batanghari melakukan edukasi terhadap masyarakat bagaimana cara agar dapat beradaptasi dengan Covid-19. Sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan lebih baik. 

"Pemerintah Kabupaten Batanghari telah membentuk dokter tangguh dalam rangka mendampingi masyarakat untuk menghadapi Covid-19," kata Fadhil Arief menjelaskan. 

Dokter tangguh tersebut  akan memberikan sosialisasi dan edukasi ke seluruh desa dan kelurahan di Batanghari. Apa itu Covid-19?, bagaimana cara menghindari Covid-19, apa indikasi jika terpapar Covid-19 dan sebagainya yang berkaitan dengan Covid-19.  

Selain itu bupati daerah itu telah membuat peraturan bupati, dimana dalam peraturan bupati tersebut di atur terkait dengan kegiatan masyarakat sesuai dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Serta membuat peta resiko penularan Covid-19 di setiap desa dan kelurahan. 

Hal tersebut bertujuan untuk melakukan pengendalian terhadap resiko penularan Covid-19 di masing-masing desa dan kelurahan. Fadhil Arief menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Batanghari tidak melakukan pengetatan, namun melakukan pengendalian terhadap Covid-19. 

Aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat harus tetap berjalan. Namun dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin dengan memperhatikan resiko penularan Covid-19. 

"Itulah yang dimaksud dengan gas dan rem," katanya.

Dengan demikian diharapkan kehidupan dan aktivitas masyarakat dapat berlangsung dengan lebih baik. Aktivitas perekonomian masyarakat tetap berjalan, namun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dan memperhatikan resiko penularan Covid-19. 

Dimana upaya tersebut dapat dilihat dari menurunnya zonasi resiko penularan Covid-19 di Kabupaten Batanghari. Dalam kurun waktu hampir satu bulan Kabupaten Batanghari berada pada zona merah Covid-19, namun saat ini zonasi daerah itu sudah turun ke zona oranye Covid-19.

"Kita tidak melakukan pengetatan, namun melakukan pengendalian. Meninggal karena Covid-19 memang menyakitkan, namun akan lebih menyakitkan jika meninggal karena kelaparan," kata Fadhil Arief.

Pemerintah daerah itu turut memberikan bantuan dana untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bantuan yang diberikan senilai Rp2,5 juta. Bantuan tersebut diharapkan dapat mendorong UMKM yang aktivitas-nya sempat terhenti kembali beroperasional. 

Fadhil meyakini beradaptasi dengan Covid-19 dan memulihkan ekonomi yang dilakukan dengan seimbang akan membuat tatanan kehidupan masyarakat kembali normal. 

"Pandemi Covid-19 mendesak masyarakat untuk berubah dan beradaptasi dengan lebih cepat, baik terhadap tatanan kehidupan sosial maupun digitalisasi," kata M Fadhil Arief. 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021