Para peternak lebah di Desa Danau Lamo Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi menyiasati kelangkaan lebah hutan dengan membudidayakan lebah jenis "Apis Mellifera" untuk menghasilkan madunya.
Salah seorang pengelola peternakan lebah di Desa Danau Lamo, Azharlupi menyebutkan kesulitan mendapatkan jenis lebah lokal atau lebah hutan, sehingga mereka melakukan upaya untuk budidaya dengan jenis lebah yang memungkinkan bisa menghasilkan lebah maksimal dan berkualitas.
"Jadi, jenis lebah yang digunakan menggunakan lebah jenis "Apis Mellifera," katanya.
Peternakan lebah penghasil madu manis di desa itu melakukan budidaya sekaligus memasarkannya. Produk madunya dikenal dengan nama Madu Mahligai.
Azharlupi mengatakan usaha ini awalnya digagas bersama-sama oleh warga Desa Danau Lamo pada tahun 2019, dan jenis lebah yang digunakan adalah lebah Apis Mellifera.
Jenis lebah itu merupakan lebah unggulan yang memang dapat menghasilkan madu yang manis dan produktif.
"Alasannya tidak menggunakan lebah hutan yang ada di daerah disebabkan kelangkaan lebah hutan yang ada di daerah ini," kata Azhar.
Di masa pandemi seperti ini tentu menjaga kondisi tubuh tetap fit sangatlah penting, salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi madu.
Azhar juga mengatakan usaha ini merupakan usaha yang cukup menguntungkan dan sudah banyak masyarakat tertolong berkat hadirnya peternakan ini, terutama pada masa pandemi yang membuat permintaan semakin meningkat.
Hanya saja usaha peternakan lebah sedikit terkendala pada musim penghujan atau cuaca sedang tidak bagus.
Untuk urusan pendistribusian Azhar mengatakan selain dengan cara menitipkan barang di toko-toko, mereka juga memanfaatkan sosial media dan toko online sebagai media promosi dan berjualan.
"Tentu saja dengan adanya toko online semakin memudahkan untuk mendapatkan konsumen, dan kami dapat menjual madu kami tidak hanya untuk di daerah Muarojambi saja," katanya.
Madu Mahligai produksi Azhar dan komunitasnya di Maro Sebo dijual dengan harga Rp125 ribu per jerigen dengan isi satu liter. Kemasan dalam bentuk jerigen ukuran kecil dengan merek pasar "Madu Mahligai".
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Salah seorang pengelola peternakan lebah di Desa Danau Lamo, Azharlupi menyebutkan kesulitan mendapatkan jenis lebah lokal atau lebah hutan, sehingga mereka melakukan upaya untuk budidaya dengan jenis lebah yang memungkinkan bisa menghasilkan lebah maksimal dan berkualitas.
"Jadi, jenis lebah yang digunakan menggunakan lebah jenis "Apis Mellifera," katanya.
Peternakan lebah penghasil madu manis di desa itu melakukan budidaya sekaligus memasarkannya. Produk madunya dikenal dengan nama Madu Mahligai.
Azharlupi mengatakan usaha ini awalnya digagas bersama-sama oleh warga Desa Danau Lamo pada tahun 2019, dan jenis lebah yang digunakan adalah lebah Apis Mellifera.
Jenis lebah itu merupakan lebah unggulan yang memang dapat menghasilkan madu yang manis dan produktif.
"Alasannya tidak menggunakan lebah hutan yang ada di daerah disebabkan kelangkaan lebah hutan yang ada di daerah ini," kata Azhar.
Di masa pandemi seperti ini tentu menjaga kondisi tubuh tetap fit sangatlah penting, salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi madu.
Azhar juga mengatakan usaha ini merupakan usaha yang cukup menguntungkan dan sudah banyak masyarakat tertolong berkat hadirnya peternakan ini, terutama pada masa pandemi yang membuat permintaan semakin meningkat.
Hanya saja usaha peternakan lebah sedikit terkendala pada musim penghujan atau cuaca sedang tidak bagus.
Untuk urusan pendistribusian Azhar mengatakan selain dengan cara menitipkan barang di toko-toko, mereka juga memanfaatkan sosial media dan toko online sebagai media promosi dan berjualan.
"Tentu saja dengan adanya toko online semakin memudahkan untuk mendapatkan konsumen, dan kami dapat menjual madu kami tidak hanya untuk di daerah Muarojambi saja," katanya.
Madu Mahligai produksi Azhar dan komunitasnya di Maro Sebo dijual dengan harga Rp125 ribu per jerigen dengan isi satu liter. Kemasan dalam bentuk jerigen ukuran kecil dengan merek pasar "Madu Mahligai".
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021