Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2021 membuat strategi baru dalam penanganan sampah dengan  mengusung insentif bagi pengelola sampah sebagai sumber ekonomi baru.
 
Demikian yang dikatakan oleh Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Asnelly Ridha Daulay, Kamis (16/9) saat webinar World Cleanup Day (WCD).
 
“Saya pikir insentif ini sangat penting untuk diberikan, karena sampah sekarang digaungkan menjadi sumber ekonomi baru. Ini merupakan kabar gembira, dan mudah-mudahan keterlibatan masyarakat terhadap penanganan sampah di Provinsi Jambi lebih besar,” kata Asnelly.
 
Keterlibatan masyarakat, komunitas juga  pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini sangatlah penting guna merealisasikan tujuan tersebut.
 
Asnelly mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi sedang menyusun dokumen kebijakan penanganan sampah yang nantinya berbentuk perda, tersedia insentif atau dorongan berupa materil bagi masyarakat atau komunitas yang bergerak di bidang manajemen persampahan.
 
Wakil Wali Kota Jambi, dr Maulana mengatakan bahwa kegiatan World Cleanup Day (WCD) ini dapat menjadi salah satu bentuk upaya bersatu untuk Jambi bersih dan bersatu untuk dunia bersih.
 
Salah satu pemateri webinar WCD Jambi dari DLH Kota Jambi Santoso menjelaskan sistem pengelolaan persampahan dapat terselenggara dengan baik jika siklus organisasi teknis pembiayaan masyarakat dan swasta peraturan persampahan ini dapat berjalan secara terpadu.  
 
Mengubah sampah menjadi material dan memiliki nilai ekonomis merupakan salah satu bentuk pengelolaan sampah, misalnya eco enzyme.

Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organic seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula cokelat, gula merah, atau gula tebu), dan air. Produk eco enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah digunakan dan mudah dibuat.

Pewarta: Agustina Eka Saputri

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021