Pewarta peliput PON XX Papua asal Jawa Barat, Ageng Rustandi menginkkan kaki untuk pertama kalinya di Tanah Papua bersama rombongan kloter pertama Kontingen PON XX Provinsi Jawa Barat.
"Kami tiba Senin kemarin, bersama kloter pertama Kontingen Jabar. Alhamdulillah sampai tanpa kendala di perjalanan, dan dua atau tiga hari ke depan kami fokus adaptasi cuaca. Panas sekali," kata Ageng saat dihubungi ANTARA dari Jambi, Selasa.
Pewarta yang bekerja di media online fokusjabar.id tersebut mengaku adaptasi cuaca sangat perlu, pasalnya cuaca di Papua panas, dan berbeda dengan cuaca di daerah asalnya di Kota Bandung yang relatif temperatur cuacanya adem. Selain itu ia mengaku waspada kesehatan, selain disiplin protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 juga waspada nyamuk malaria.
Berbeda dengan PON sebelumnya yang pernah diikutinya, pemberangkatan kali ini ia menjalani Swab PCR terlebih dahulu dengan hasil negatif serta didampingi "PeduliLindungi" sebagai persyaratan 'petualangannya' menuju PON XX Papua. Tak lupa melakukan swafoto dengan masker birunya di bandara begitu menjejakan kakinya di tanah Papua.
Bersama Kontingen PON Jabar, pria yang akrab disapa Mang Ageng tersebut ditempatkan di daerah liputan PON klaster Timika. Beberapa cabang olahraga akan menjadi bahan liputannya seperti panjat tebing, atletik , golf, biliar, judo dan penyisihan sepak bola putra.
"Kami sudah mempersiapkan, selain adaptasi cuaca juga menyiapkan bahan liputan untuk cabang olahraga di klaster Timika. Saya bersyukur karena masih bisa mengawal berita-berita PON langsung dari lokasi," kata pewarta yang selalu bertopi itu.
Ageng mengaku dengan PON XX Papua, ia telah meliput di empat kali penyelenggaraan PON yakni di PON 2018 Kaltim, PON 2012 di Riau serta tahun 2016 di Jawa Barat. Untuk berangkat ke Papua, ia harus menunda setahun menyusul pengunduran jadwal penyelenggaraan PON.
Ia mengaku sudah mempersiapkan lahir batin untuk menjawab kesempatan emas meliput PON XX Papua, dan optimistis dengan dukungan semua pihak PON XX Papua bisa berlangsung sukses.
"Saya optimistis, soal keamanan saya serahkan ke pihak berwenang yang telah mempersiapkan semuanya dan warga Papua ingin PON sukses. Tuan rumah Papua telah berusaha maksimal menjadi tuan rumah yang baik dan untuk PON yang sukses," katanya.
Kendati baru sehari, ia sudah berkeliling ke tempat penyelenggaraan pertandingan. Ia mengakui beberapa fasilitas pertandingan cukup bagus. Ia mencontohkan sarana panjat tebing sudah lumayan siap, juga stadion atletiknya.
Ia berharap pelaksanaan PON pertama di Timur Indonesia tersebut bisa berlangsung sukses, aman dan menjadi tolok ukur peningkatan prestasi olahraga di tanah air.
"Tak hanya sukses prestasi dan penyelenggaraan, tapi yang lebih besar sukses persatuan bangsa. Papua adalah Indonesia dan bisa lebih maju," kata Mang Ageng menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Kami tiba Senin kemarin, bersama kloter pertama Kontingen Jabar. Alhamdulillah sampai tanpa kendala di perjalanan, dan dua atau tiga hari ke depan kami fokus adaptasi cuaca. Panas sekali," kata Ageng saat dihubungi ANTARA dari Jambi, Selasa.
Pewarta yang bekerja di media online fokusjabar.id tersebut mengaku adaptasi cuaca sangat perlu, pasalnya cuaca di Papua panas, dan berbeda dengan cuaca di daerah asalnya di Kota Bandung yang relatif temperatur cuacanya adem. Selain itu ia mengaku waspada kesehatan, selain disiplin protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 juga waspada nyamuk malaria.
Berbeda dengan PON sebelumnya yang pernah diikutinya, pemberangkatan kali ini ia menjalani Swab PCR terlebih dahulu dengan hasil negatif serta didampingi "PeduliLindungi" sebagai persyaratan 'petualangannya' menuju PON XX Papua. Tak lupa melakukan swafoto dengan masker birunya di bandara begitu menjejakan kakinya di tanah Papua.
Bersama Kontingen PON Jabar, pria yang akrab disapa Mang Ageng tersebut ditempatkan di daerah liputan PON klaster Timika. Beberapa cabang olahraga akan menjadi bahan liputannya seperti panjat tebing, atletik , golf, biliar, judo dan penyisihan sepak bola putra.
"Kami sudah mempersiapkan, selain adaptasi cuaca juga menyiapkan bahan liputan untuk cabang olahraga di klaster Timika. Saya bersyukur karena masih bisa mengawal berita-berita PON langsung dari lokasi," kata pewarta yang selalu bertopi itu.
Ageng mengaku dengan PON XX Papua, ia telah meliput di empat kali penyelenggaraan PON yakni di PON 2018 Kaltim, PON 2012 di Riau serta tahun 2016 di Jawa Barat. Untuk berangkat ke Papua, ia harus menunda setahun menyusul pengunduran jadwal penyelenggaraan PON.
Ia mengaku sudah mempersiapkan lahir batin untuk menjawab kesempatan emas meliput PON XX Papua, dan optimistis dengan dukungan semua pihak PON XX Papua bisa berlangsung sukses.
"Saya optimistis, soal keamanan saya serahkan ke pihak berwenang yang telah mempersiapkan semuanya dan warga Papua ingin PON sukses. Tuan rumah Papua telah berusaha maksimal menjadi tuan rumah yang baik dan untuk PON yang sukses," katanya.
Kendati baru sehari, ia sudah berkeliling ke tempat penyelenggaraan pertandingan. Ia mengakui beberapa fasilitas pertandingan cukup bagus. Ia mencontohkan sarana panjat tebing sudah lumayan siap, juga stadion atletiknya.
Ia berharap pelaksanaan PON pertama di Timur Indonesia tersebut bisa berlangsung sukses, aman dan menjadi tolok ukur peningkatan prestasi olahraga di tanah air.
"Tak hanya sukses prestasi dan penyelenggaraan, tapi yang lebih besar sukses persatuan bangsa. Papua adalah Indonesia dan bisa lebih maju," kata Mang Ageng menambahkan.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021