Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia hampir dua tahun ini memukul hampir setiap lini perekonomian tak terkecuali Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM), salah satunya adalah 'Dazry Harapan' dengan usaha sabun handmade personal care yang dirintis oleh Ary Harahap ini sempat terpukul akibat pandemi namun alih-alih bangkrut Dazry Harapan justru bisa bertahan dan meningkatkan omzet penjualan berkat pembinaan dan pendampingan dari Rumah BUMN Jambi.

Rumah BUMN merupakan wadah bagi para UMKM untuk bisa mendapatkan pembinaan, pendampingan, pelatihan hingga pinjaman modal usaha. Rumah BUMN Jambi sendiri dikelola oleh PLN Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (S2JB) dan telah berdiri sejak Tahun 2017.

Darzy Harapan bergabung menjadi mitra binaan Rumah BUMN Jambi sejak Tahun 2019. Sejak saat itu, dikatakan  Ary Harahap, Jumat (24/9) dirinya  rutin mengikuti pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Rumah BUMN tersebut. Di tahun 2020, usahanya sempat mengalami penurunan omzet karena pukulan pandemi COVID-19, kemudian Darzy Harapan mengajukan pinjaman kemitraan senilai Rp5 juta yang digunakan untuk membeli beberapa peralatan produksi, salah satunya mesin kemasan.

Sejak itu, dengan bantuan modal dan bekal pelatihan yang telah dikuasainya, pelan tapi pasti bisnisnya bisa survive ditengah gelombang pandemi bahkan omzetnya semakin naik. Hal ini dilakukannya dengan memaksimalkan penjualan secara online. Dengan kemudahan transaksi, penjualan dabun olahan Darzy Harapan semakin meningkat bahkan mulai masuk ke mini market dan mulai menarik pelanggan di luar kota Jambi  melalui kanal digital, marketplace dan media sosial.

“Pandemi COVID-19 ini membuat kebiasaan baru bagi masyarakat, salah satunya selalu tersedianya hand soap, selain sebagai cara untuk membersihkan sisa-sisa kuman, juga menjadikan tangan wangi. Produk terlaris saat ini adalah hand soap dan sabun cuci piring, antara 1800-2500 botol perbulannya” ungkap Ary.

Tahun ini, Darzy Harapan kembali mengajukan pinjaman kemitraan dengan kenaikan plafond sebesar Rp15 juta yang akan digunakan untuk menambah bahan baku dan mesin untuk meningkatkan produksi, juga mendapat bantuan sertifikasi produk dan uji lab agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan sesuai dengan standar yg diberikan pemerintah. Ary berharap ke depan usahanya semakin berkembang dan dapat terus bersaing menjadi pilihan terbaik di masyarakat.

Saat ini diakui Ary dirinya sudah memiliki dua orang karyawan. Menjadi UMKM binaan PT.PLN (Persero) banyak manfaat yang dirasakan Ary termasuk pembinaan untuk meningkatkan mutu dan kualitas produknya seperti pembinaan untuk kepengurusan izin edar sehingga produknya saat ini dapat masuk ke mini market. Dirinya juga mendapatkan pembinaan sertifikasi halal serta barcode produk .
 

Dazry Harapan UMKM Binaan PT PLN yang mampu survive ditengah pandemi (ANTARA/HO/RumahBUMNJambi)

"Dengan sertifikat halal dan barcode produk lebih membuat masyarakat percaya dan yakin dengan produk kita,"ujarnya.

Ke depan, dirinya berencana akan menambah jenis produk pembersih yakni pembersih lantai.

 

 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021