PT  Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi melayani seluruh nasabah dan masyarakat Indonesia dengan single system per 1 November 2021. Hal ini menandai tahap akhir dari proses migrasi nasabah serta awal baru bagi dunia perbankan syariah di Indonesia dengan single sitem ini BSI optimis dapat meningkatkan kinerja dan aset perusahaan menjadi semakin besar.

Area Manager BSI Jambi, Ary Yusnairy Muslim mengatakan,  sebelum resmi single sistem sebelumnya BSI sudah melalui proses migrasi rekening nasabah ke BSI di Provinsi Jambi sudah berjalan 100 persen. Pencapaian ini lebih cepat dari timeline yang ditargetkan.

"Kita kurang dari 4 bulan sudah selesai proses migrasi seluruh nasabah," ujar Ary.

Ary menyebutkan, total terdapat  300 ribu lebih  rekening yang melakukan proses migrasi ke BSI di Jambi . BSI Area Jambi melakukan pemanggilan nasabah guna memberikan  edukasi terkait migrasi dan proses merger tiga bank legacy menjadi satu. Usai penyatuan tiga bank legecy ini, Ary mengakui kinerja BSI di Area Jambi menunjukkan pertumbuhan yang positif, hal ini juga terlihat dari berbagai  sektor bisnis BSI termasuk pembiayaan.

"Alhamdulillah migrasi berjalan dengan lancar,"ujarnya.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan pasca single system ini maka seluruh produk dan layanan yang ada di 3 bank legacy sudah dapat dilayani seluruhnya dalam satu sistem BSI. Selain itu, dengan single system ini artinya sekarang BSI memiliki satu core banking system, satu enterprise data, satu sandi kode bank di 451, dan satu pelaporan keuangan, semua dengan nama Bank Syariah Indonesia.

“Artinya BSI single system betul-betul bank hasil merger dengan single system, dan sudah running mulai tanggal 1 November. Pencapaian yang dilakukan dalam beberapa waktu ini sangat bagus sehingga kita juga bisa me-manage BSI dengan sangat baik. Dengan adanya single system ini, kami yakin BSI akan semakin besar baik dari sisi aset, laba, pembiayaan, dan pengguna mobile banking,” katanya.

Ada tiga hal penting yang selama ini menjadi nilai yang dipegang oleh BSI. Pertama adalah transformasi. BSI terus bertransformasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan juga perubahan serta mencoba hal-hal baru yang memang bisa memberikan trajektori perubahan bisnis yang bagus dan solid.

Kedua adalah menemukan perubahan bisnis model yang optimal. Sejak melakukan merger, bisnis model yang dimiliki oleh 3 bank legacy belum tentu sesuai dengan tuntutan nasabah saat ini. Untuk itu, BSI melakukan tuning untuk memperbaiki, mengimprove bisnis model yang ada di BSI saat ini, baik itu di segmen bisnis, teknologi dan delivery channel. Terakhir adalah value creation, baik dari aspek bisnis maupun operation dan juga perubahan bisnis model. Tujuan akhirnya adalah menuju kepada satu value creation yang optimal.

"BSI telah menyelesaikan seluruh proses tersebut pada bulan Juli 2021, yang artinya 4 bulan lebih cepat dari target yang dicanangkan,"terangnya.


 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021