Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan 335 keluarga terisolasi karena jembatan sebagai akses utama masyarakat rusak dan tidak bisa dilewati kendaraan akibat diterjang banjir bandang di Desa Sukalilah.
"Laporan di lapangan sementara ini ada 335 KK (kepala keluarga) terisolir, karena di sana terputus jembatannya akibat banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu.
Ia menuturkan bencana banjir bandang melanda Kampung Pelag, Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Garut, Sabtu (6/11) petang.
Daerah sekitar pegunungan itu, kata dia, sudah sering terjadi, namun banjir kali ini cukup parah sehingga menyebabkan kerusakan pada jembatan dan juga rumah warga.
"Di Pelag sudah beberapa kali, yang memutuskan jembatan baru kali ini," katanya.
Ia menyampaikan akibat jembatan rusak itu membuat aktivitas masyarakat terganggu karena tidak bisa menyeberangi sungai dengan kendaraan bermotor.
Masyarakat, kata dia, hanya bisa melewati jembatan yang rusak dengan jalan kaki dan harus hati-hati saat melewatinya karena berbahaya.
"Aktivitas masyarakat jelas terganggu karena jalan satu-satunya tidak bisa dilewati kendaraan, hanya bisa dilewati dengan cara jalan kaki," katanya.
Ia menyampaikan jajarannya sudah melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki jembatan yang rusak agar secepatnya bisa dilewati kendaraan.
Selain itu, lanjut dia, Dinas Sosial Kabupaten Garut sudah terjun ke lapangan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir.
"Dari Dinas Sosial sudah mulai bergerak, insya Allah dinas mendistribusikan bantuan," katanya.
Selain menyebabkan kerusakan jembatan, banjir bandang juga telah menyebabkan dua rumah warga rusak ringan dan satu rumah rusak sedang, kemudian sawah siap panen rusak diterjang banjir.
"Hanya rusak rumah, dan jembatan, kalau korban jiwa tidak ada," kata Satria.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Laporan di lapangan sementara ini ada 335 KK (kepala keluarga) terisolir, karena di sana terputus jembatannya akibat banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu.
Ia menuturkan bencana banjir bandang melanda Kampung Pelag, Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Garut, Sabtu (6/11) petang.
Daerah sekitar pegunungan itu, kata dia, sudah sering terjadi, namun banjir kali ini cukup parah sehingga menyebabkan kerusakan pada jembatan dan juga rumah warga.
"Di Pelag sudah beberapa kali, yang memutuskan jembatan baru kali ini," katanya.
Ia menyampaikan akibat jembatan rusak itu membuat aktivitas masyarakat terganggu karena tidak bisa menyeberangi sungai dengan kendaraan bermotor.
Masyarakat, kata dia, hanya bisa melewati jembatan yang rusak dengan jalan kaki dan harus hati-hati saat melewatinya karena berbahaya.
"Aktivitas masyarakat jelas terganggu karena jalan satu-satunya tidak bisa dilewati kendaraan, hanya bisa dilewati dengan cara jalan kaki," katanya.
Ia menyampaikan jajarannya sudah melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki jembatan yang rusak agar secepatnya bisa dilewati kendaraan.
Selain itu, lanjut dia, Dinas Sosial Kabupaten Garut sudah terjun ke lapangan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir.
"Dari Dinas Sosial sudah mulai bergerak, insya Allah dinas mendistribusikan bantuan," katanya.
Selain menyebabkan kerusakan jembatan, banjir bandang juga telah menyebabkan dua rumah warga rusak ringan dan satu rumah rusak sedang, kemudian sawah siap panen rusak diterjang banjir.
"Hanya rusak rumah, dan jembatan, kalau korban jiwa tidak ada," kata Satria.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021