Setiap pendidik pada satuan pendidikan menyusun RPP atau skenario pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,efisien, menantang, memotivasi peserta didik  untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi munculnya prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

Dengan adanya kebijakan  penyederhaan RPP/ Skenario pembelajaran yang merupakan satu dari sekian kebijakan “Merdeka Belajar” yang diusung oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim. Yang diperkuat dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 Tentang penyederhanaan RPP.

Di mana dalam penyederhanaan RPP ini komponen yang harus ada meliputi tiga komponen yaitu 1 ) Tujuan Pembelajaran, 2) langkah –langkah kegiatan pembelajaran, 3 ) penilaian pembelajaran (assessment ). Ketiga komponen yang harus ada di dalam RPP  saling terkait satu sama lain.

Tercapainya  tujuan pembelajaran tidak terlepas dari langkah –langkah kegiatan pembelajaran. Pertanyaan yang muncul sekarang, sudahkah kita  guru menyusun RPP dengan keterampilan proses IPS untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Bermodal dengan adanya TOT modul 2 yang diadakan oleh Program PINTAR Tanoto Foundation kelas IPS SMP yang dilakukan melalui LMS Moodle dengan materi keterampilan proses IPS,  memahami bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan bagaimana siswa bisa mengalami MIKIR adalah ketika RPP/ Skenario pembelajaran  bagian langkah-langkah pembelajaran disusun dengan memperhatikan Keterampilan Proses IPS maka dengan sendirinya tujuan pembelajaran yang kita rumuskan akan semakin mudah untuk dicapai.

Keterampilan proses IPS adalah sejumlah  keterampilan fisik dan intelektual yang perlu dikembangkan dalam diri peserta didik. Keterampilan proses IPS  diidentifikasi  dari berbagai keterampilan dasar yang dimiliki oleh ahli ilmu sosial seperti ahli geografi, ahli sosiologi, ahli ekonomi, dan ahli sejarah. Adapun keterampilan IPS tergambar seperti di bawah ini:

Dengan mengetahui pengelompokan keterampilan IPS  mulailah dengan menyusun RPP / Skenario pembelajaran IPS kelas VII. Topik yang akan saya ajarkan adalah tentang Komposisi penduduk.

Pada materi komposisi penduduk ini skenario pembelajaran  yang bisa siswa MIKIR akan didesain dengan keterampilan IPS sebagai berikut, mengumpulkan data/keterangan, yang kegiatannya peserta didik menerima wacana tentang keadaan penduduk di daerah Y dalam bentuk tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur, mulai mendata penduduk  sesuai jenis kelamin dan tingkatan umur di suatu di daerah Y.

Menafsir data/keterangan dan menilai informasi, kegiatannya meliputi peserta didik membuat tabel komposisi penduduk berdasarkan  usia dan jenis kelamin  pada daerah Y, membuat grafik komposisi penduduk di daerah Y dan menjelaskan bentuk dan makna piramida penduduk yang dibuat.

Menyajikan penemuan/ perolehan data, kegiatannya meliputi : peserta didik mengidentifikasi  angka beban ketergantungan  dengan mengetahui jumlah umur 0-14 tahu, 15- 64 tahun dan 65 tahun ke atas, menjelaskan tentang angka makna angka ketergantungan di Indonesia

Menyimpulkan hasil penemuan, kegiatannya meliputi : Peserta didik menyimpulkan  tentang bentuk komposisi penduduk daerah Y dan maknanya, umur yang terbanyak serta tingkat kesehatan , kesejahteraan penduduk di daerah Y.

Menerapkan penemuan,kegiatannya meliputi : Peserta didik dengan cara yang sama akan mendata jenis kelamin dan tingkatan umur teman –teman dalam kelas  membuat grafik komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

Mendesain RPP dengan menerapkan Keterampilan Proses IPS dalam Topik Dinamika Penduduk Indonesia  sangat membantu sekali peserta didik  Kelas VII SMPN 1 Kabupaten Tebo  MIKIR { Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi}.

Karena ketika RPP didesain dengan mengimplementasikan Keterampilan Proses IPS maka Lembar Kegiatan Peserta didik  akan disusun dengan mengakomodir keterampilan Proses IPS yang bisa membuat peserta didik menjadi aktif.

Bagaimana tidak mulai dari  mengumpulkan data, menafsir, menyajikan penemuan, menyimpulkan hasil penemuan dan menerapkan penemuan, semua proses tersebut betul betul  dilakukan oleh peserta didik.

Dengan begitu pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik betul –betul terjadi, dan proses pembelajaran tersebut menjadi makna tersendiri bagi peserta didik .Ketika pembelajaran terasa bermakna bagi peserta didik maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai. Dan melalui penerapan keterampilan Proses IPS penilaian terhadap kegiatan yang dilakukan peserta didik juga akan lebih mudah diukur.

Pada kesempatan refleksi ketika ditanya bagaimana perasaan mereka belajar tentang materi Dinamika Sosial, Danisa menjawab pembelajaran hari ini cukup menantang bagi mereka, karena mereka betul – betul mengalami sendiri  bagaimana membuat grafik komposisi penduduk, karena selama ini yang mereka tahu adalah guru membuat jenis -jenis grafik piramida penduduk di papan tulis.

Kemudian Gilang berpendapat bahwa pembelajaran ini cukup sulit bagi dia, karena butuh ketelitian dalam membuat grafik komposisi penduduk dan menggolongkan anggota kelas menurut umur, akan tetapi kesulitan ini bisa dilaluinya ketika ada tutor sebaya yang disediakan guru.

Oleh Murni Safri, S.Pd/ Guru SMPN 1 Tebo/ Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation

Pewarta: Murni Safri, S.Pd/

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021