KRI Ajak (653) merupakan jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yang bertugas sebagai elemen pemukul musuh, baik di permukaan maupun di bawah permukaan (anti submarine warfare).
Selain itu juga termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam.
KRI Ajak adalah kapal perang jenis patroli Kelas Andau milik TNI AL selain KRI Singa (651).
Pada tahun 1989, KRI yang sebagian lambung kapal dan peralatannya dibuat di Lurssen Jerman ini masuk sebagai bagian dari Satuan Kapal Cepat Armada Timur TNI-AL, Surabaya, dan dipasang di PT PAL.
KRI Ajak memiliki panjang 58,1 meter, lebar 7,6 meter, draught 2,95 meter, memiliki bobot 445 ton pada beban penuh serta memiliki kecepatan maksimal 27 knot dengan daya jelajah 2.200 mil.
Aktivitas terkini, uji penembakan KRI Ajak menggunakan meriam 57mm dan 40mm secara remote dengan CMS Mandhala berjalan dengan baik di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada awal Desember 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Selain itu juga termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam.
KRI Ajak adalah kapal perang jenis patroli Kelas Andau milik TNI AL selain KRI Singa (651).
Pada tahun 1989, KRI yang sebagian lambung kapal dan peralatannya dibuat di Lurssen Jerman ini masuk sebagai bagian dari Satuan Kapal Cepat Armada Timur TNI-AL, Surabaya, dan dipasang di PT PAL.
KRI Ajak memiliki panjang 58,1 meter, lebar 7,6 meter, draught 2,95 meter, memiliki bobot 445 ton pada beban penuh serta memiliki kecepatan maksimal 27 knot dengan daya jelajah 2.200 mil.
Aktivitas terkini, uji penembakan KRI Ajak menggunakan meriam 57mm dan 40mm secara remote dengan CMS Mandhala berjalan dengan baik di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada awal Desember 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021