Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur memberikan dana sebesar Rp9 juta untuk setiap rukun warga (RW) di wilayah itu guna mencegah penyebaran demam berdarah (DB) yang trennya meningkat saat musim hujan di awal tahun 2022.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dana sebesar Rp9 juta tiap RW tersebut digunakan untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan warga dan memberantas sarang nyamuk penyebar DB.
"Kita kasih anggaran Rp9 juta per RW untuk membersihkan lingkungan. Jika dikalikan 267 RW se-Kota Madiun, totalnya mencapai Rp2,4 miliar. Normalisasi lingkungan itu sekaligus bagian menciptakan lingkungan sehat," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu.
Dengan anggaran tersebut, pihaknya meminta setiap rukun warga bekerja bakti. Mulai membersihkan saluran air, pekarangan, maupun tempat-tempat yang menjadi habitat nyamuk.
Maidi juga memerintahkan seluruh lurah mengawasi serta melakukan upaya pencegahan dan meminta memperhatikan warganya yang dirawat di rumah sakit.
"Kasus demam berdarah itu ada di kelurahan mana, lurah harus tahu dan ikut mengawasi sampai rumah sakit," kata dia.
Maidi berharap melalui gerakan itu dapat meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyakit berbahaya, seperti DB. Apalagi, saat musim hujan seperti awal tahun ini rawan adanya genangan yang menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
Berdasarkan catatan RSUD Kota Madiun, sepanjang Januari 2022, telah merawat 125 pasien DB yang semuanya merupakan pasien anak-anak. Dari jumlah itu, sebanyak 24 pasien merupakan warga Kota Madiun, sisanya dari Kabupaten Madiun.
Adapun tren peningkatan dimulai tiga bulan lalu sejak November 2021 seiring memasuki musim hujan di akhir tahun. Diperkirakan jumlah pasien DB tersebut masih mungkin bertambah, karenanya masyarakat diminta rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) setiap hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dana sebesar Rp9 juta tiap RW tersebut digunakan untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan warga dan memberantas sarang nyamuk penyebar DB.
"Kita kasih anggaran Rp9 juta per RW untuk membersihkan lingkungan. Jika dikalikan 267 RW se-Kota Madiun, totalnya mencapai Rp2,4 miliar. Normalisasi lingkungan itu sekaligus bagian menciptakan lingkungan sehat," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu.
Dengan anggaran tersebut, pihaknya meminta setiap rukun warga bekerja bakti. Mulai membersihkan saluran air, pekarangan, maupun tempat-tempat yang menjadi habitat nyamuk.
Maidi juga memerintahkan seluruh lurah mengawasi serta melakukan upaya pencegahan dan meminta memperhatikan warganya yang dirawat di rumah sakit.
"Kasus demam berdarah itu ada di kelurahan mana, lurah harus tahu dan ikut mengawasi sampai rumah sakit," kata dia.
Maidi berharap melalui gerakan itu dapat meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyakit berbahaya, seperti DB. Apalagi, saat musim hujan seperti awal tahun ini rawan adanya genangan yang menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
Berdasarkan catatan RSUD Kota Madiun, sepanjang Januari 2022, telah merawat 125 pasien DB yang semuanya merupakan pasien anak-anak. Dari jumlah itu, sebanyak 24 pasien merupakan warga Kota Madiun, sisanya dari Kabupaten Madiun.
Adapun tren peningkatan dimulai tiga bulan lalu sejak November 2021 seiring memasuki musim hujan di akhir tahun. Diperkirakan jumlah pasien DB tersebut masih mungkin bertambah, karenanya masyarakat diminta rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) setiap hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022