Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta eksplorasi sumber daya alam dilakukan secara terukur, memperhatikan keberlanjutan bagi generasi penerus dan tidak merusak lingkungan.

Permintaan tersebut disampaikan Wapres dalam keterangan persnya seusai melakukan Peletakan Batu Pertama Kawasan Industri PT Nusantara Industri Sejati (NIS) di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Kamis.

"Saya pesan supaya ini dilakukan dengan cara-cara yang tetap menjaga kelestarian dan keberlanjutan, jangan sampai merusak lingkungan dan juga eksplorasi lebih terukur, tidak menghabiskan hanya untuk generasi sekarang tapi juga memperhatikan generasi akan datang," ujar Wapres.

Dia menyampaikan peletakan batu pertama untuk Kawasan Industri NIS sebagai upaya dan komitmen pemerintah mendorong pengelolaan sumber daya alam agar lebih maksimal, melalui proses hilirisasi di dalam negeri.

Sehingga pengelolaan sumber daya alam nasional bisa menghasilkan produk yang memiliki daya saing, sekaligus memunculkan dampak bagi pembukaan tenaga kerja.

Dia meminta kegiatan di Kawasan Industri NIS berkolaborasi dengan pemda serta menggunakan tenaga-tenaga yang bisa dimanfaatkan di dalam negeri untuk menyejahterakan masyarakat.

"Karena itu saya juga mengajak Menteri Ketenagakerjaan untuk menyiapkan tenaga-tenaga yang capable yang bisa mendukung perkembangan industri keseluruhan di Konawe Utara ini. Dan saya kira menteri juga sudah menyiapkan BLK (Balai Latihan Kerja) di sini untuk mendukung itu. Sehingga nanti masyarakat Sulawesi Tenggara, bisa bekerja dan bisa berpartisipasi tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan industri di wilayahnya," jelasnya.

Lebih jauh Wapres menyampaikan berdasarkan informasi, Kabupaten Konawe Utara memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan paling luas di Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun, sejauh ini proses hilirisasi masih belum maksimal. Menurutnya, hal tersebut disebabkan fasilitas yang belum tersedia dan beberapa hal teknis lain.

Wapres menyampaikan pemerintah terus melakukan upaya optimal untuk mengatasi hal tersebut.

"Walau kebijakan afirmasi sudah diberikan dan pemerintah ingin memberi kemudahan, tapi memang kita juga harus menyiapkan infrastruktur dan berbagai hal yang diperlukan, karena itu kita terus melakukan supaya lebih optimal lagi memberikan perizinan serta faktor-faktor pendukung lain bersama dengan pemerintah daerah," jelasnya.

Baca juga: Kemenperin: Hilirisasi, ekspor manufaktur tetap naik dan mendominasi
Baca juga: Bahlil: Hilirisasi batu bara lokal demi penuhi kebutuhan dalam negeri
Baca juga: Presiden minta percepat hilirisasi industri, stop ekspor bahan mentah

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022