Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyambut baik dukungan parlemen terhadap usulan pemerintah terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Persetujuan DPR memastikan bahwa BBM, LPG, dan listrik yang disubsidi tidak naik. Ini bukti negara hadir dan terus berupaya keras karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Erick memastikan Kementerian BUMN bersama Pertamina dan PLN akan fokus dalam menjaga ketersediaan energi dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan tambahan subsidi energi senilai Rp74,9 triliun untuk tahun 2022 kepada DPR RI.

Tambahan subsidi tersebut terdiri dari subsidi bahan bakar minyak dan elpiji senilai Rp71,8 triliun serta subsidi listrik Rp3,1 triliun yang akan dibayarkan seluruhnya.

Selain itu, terdapat pula usulan tambahan kompensasi sebesar Rp216,1 triliun yang akan terdiri dari kompensasi BBM Rp194,7 triliun dan kompensasi listrik Rp21,4 triliun.

Bahkan masih ada kurang bayar kompensasi tahun 2021 senilai Rp108,4 triliun yang meliputi kompensasi bahan bakar minyak Rp83,8 triliun dan kompensasi listrik Rp24,6 triliun.

Pada tahun ini, pemerintah hanya akan mengalokasikan tambahan kompensasi sekitar Rp275 triliun saja. Sementara sisanya atau sekitar Rp49,5 triliun akan dialokasikan melalui APBN 2023.

Baca juga: Sri Mulyani usulkan tambahan subsidi energi Rp74,9 triliun di 2022
Baca juga: Bamsoet dorong pemerintah ubah skema pemberian subsidi energi
Baca juga: Pemerintah tambah bantuan sosial akibat kenaikan harga pangan-energi
 

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022