Siapa bilang belajar Bahasa Inggris hanya sekedar praktek di dalam kelas saja?

Sekarang belajar Bahasa Inggris juga bisa menguntungkan loh!

Sambil belajar, sambil berjualan.

Ya, itulah konsep pembelajaran team teaching IPS dan Bahasa Inggris

yang dilaksanakan melalui kegiatan BAZAAR di SMP Negeri 7 Muaro Jambi.

Merdeka Belajar mulai terasa gemanya!

Pagi itu suasana terasa berbeda di halaman SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Beberapa siswa tampak sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk ditempatkan diatas meja- meja. Mereka bekerja secara berkelompok untuk menyiapkan meja, kursi, beraneka ragam makanan, dan minuman. 

Tampak juga siswa memajang tulisan- tulisan cukup besar yang ditempel di karton beserta gambar makanan yang tampak menarik. Ternyata siswa siswi tersebut sedang memajang iklan yang menampilkan produk makanan yang mereka jual dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk BAZAAR ini telah dilaksanakan untuk kesekian kalinya di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, sebagai salah satu bentuk kegiatan team teaching antara mata pelajaran IPS dan Bahasa Inggris. Mata pelajaran IPS mengangkat tema tentang ekonomi kreatif, sedangkan Bahasa Inggris dengan tema advertisement (iklan). Melalui kegiatan BAZAAR yang dilaksanakan pada jam istirahat sekolah, siswa tidak hanya learning by doing (belajar mengalami), tetapi juga bisa mendapatkan hasil atau keuntungan dari hasil penjualan mereka.

Contoh Advertisement

Antusiasme siswa tampak terpancar saat mereka mulai menawarkan dagangannya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Walaupun Sebagian siswa masih tampak malu- malu, namun setidaknya mereka telah mau mencoba untuk menawarkan dagangannya. Salah seorang siswa berkata 

“Mom, buy this sausage. Its delicious” (bu, belilah sosis ini, rasanya enak). 

Walaupun Bahasa yang digunakan sangat sederhana, namun patut diapresiasi keberanian siswa tersebut untuk mau berbicara Bahasa Inggris dalam menawarkan dagangannya.

Di sudut lainnya, seorang siswa sambil berteriak menawarkan kepada teman- temannya.

“Buy this.. buy this.. it is good, good, good” (belilah ini.. belilah ini.. rasanya enak, enak, enak). 

Walaupun bahasa yang digunakan siswa tersebut terkesan berulang- ulang, namun keberaniannya mengungkapkan sesuatu telah menjadi poin plus tersendiri. 

Dalam pembelajaran advertisement, siswa tidak dituntut harus bisa mengiklankan suatu produk secara professional dengan menggunakan kalimat lengkap dan memenuhi seluruh unsur kebahasaan serta struktur isi teks advertisement dengan lengkap dan tepat, namun timbulnya rasa keberanian, kemauan, dan keseriusan siswa menggunakan Bahasa Inggris sederhana untuk menawarkan dagangannya menjadi tujuan utama dari pembelajaran ini.

Sedangkan dari segi penulisan advertisement yang dipajang dikarton- karton, tampak bahwa siswa juga masih menggunakan bahasa yang sangat sederhana untuk mengiklankan produknya, namun, tulisan tersebut telah memenuhi beberapa unsur penulisan teks advertisement. Gambar- gambar yang dipergunakan pun tampak berwarna dan memberi kesan menarik pembeli untuk mendekat.

Selain siswa yang membeli makanan di BAZAAR, tampak guru- guru juga ikut terlibat dan tertarik untuk membeli dagangan siswa. Bahkan beberapa guru yang tidak mengajar Bahasa Inggris ikut mengetes kemampuan siswa, walaupun hanya sekedar menanyakan harga barang dengan cara yang sangat sederhana,

“How much is this?” (berapa harganya ini?), sapa ibu Kartini Asih, salah seorang guru Bahasa Indonesia. 

Siswa tersebut menjawab “Three thousand rupiah” (tiga ribu rupiah). Percakapan sederhana seperti ini telah cukup menggembirakan untuk didengar oleh guru Bahasa Inggris.

Di sudut stand lainnya, pak Nasril yang juga seorang guru Bahasa Indonesia bertanya kepada siswa.

“How much this snack?” (berapa harga makanan ini?). Siswa itu pun menjawab “Five thousand rupiah sir. Thank you sir” (lima ribu rupiah, terima kasih pak).

Sesungguhnya apa yang terlihat di halaman SMP Negeri 7 Muaro Jambi ini bukan hanya sekedar mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggris siswa untuk mengiklankan produk makanan saja, namun lebih dari itu adalah untuk membangun interaksi dan komunikasi, serta lebih mengeratkan hubungan antar siswa dan guru dalam percakapan sehari- hari.

Terkadang dari hal sederhana akan memunculkan perubahan- perubahan kecil yang dapat memberikan dampak yang besar. Keberanian siswa dalam mengungkapkan sesuatu patut diapresiasi dan pada akhirnya berdampak dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Semoga kegiatan ini dapat terus berlangsung setiap tahunnya di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, dan juga bisa menginspirasi sekolah- sekolah lainnya.

Oleh:Ervina, S.Pd, M.Pd

Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation & Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022