Jambi (ANTARA) - Mahasiswa internasional Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Unja Sithu Moe berkesempatan belajar penerapan teknologi di universitas yang ada di China saat mengikuti program ASEAN-China Youth Exchange Camp di Xiamen dan Quanzhou.
Sithu Moe dalam keterangan tertulis di Jambi, Senin, mengatakan peserta yang terdiri atas 24 pemuda dari 10 negara ASEAN dan China diajak untuk mengenal lebih dekat terkait teknologi yang diterapkan di universitas-universitas di negara yang dijuluki negeri tirai bambu tersebut.
“Bagaimana teknologi disana berkembang pesat teknologi di sana sangat maju, bahkan mahasiswa tidak perlu lagi menggunakan kartu tanda mahasiswa (KTM) untuk masuk kampus, semua sudah diatur oleh teknologi yang mereka buat. Saya berharap teknologi seperti ini dapat diterapkan di kampus kita," kata Sithu Moe.
Dari mengikuti program tersebut, Sithu Moe berharap dapat membagikan pengalaman serta pengetahuannya sebagai motivasi bagi mahasiswa lainnya. Ia menekankan pentingnya mencari informasi tentang kegiatan maupun program internasional yang tersedia.
“Banyak program yang tersedia, bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri, kita sebagai mahasiswa harus aktif jangan hanya menunggu informasi untuk datang, walaupun kita berasal dari kota kecil, namun kita juga harus bisa maju mencapai kancah internasional," kata dia.
Shitu Moe menjelaskan pengalaman ini selain dapat mempelajari lebih dalam tentang budaya dan teknologi di China, saya juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada peserta lainnya.
Program ASEAN-China Youth Exchange Camp di Xiamen dan Quanzhou ini telah diselenggarakan mulai 26-31 Agustus 2024.
Sithu Moe mengatakan program ini merupakan sarana bagi pemuda antar ASEAN untuk memperluas pemahaman dan relasi serta untuk memajukan kerja sama ASEAN-China.
Dia menyebutkan perusahaan besar juga ikut terlibat sebagai sponsor dalam berlangsungnya program tersebut, mereka memberi banyak wawasan tentang bagaimana teknologi dan bisnis dapat berkembang bersama.