Emas kembali merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari keenam berturut-turut karena spekulasi bahwa Fed akan memilih kenaikan suku bunga 75 basis poin di pertemuan September mendorong dolar menguat untuk hari keempat beruntun.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 14,5 dolar AS atau 0,82 persen menjadi ditutup pada 1.748,40 dolar AS per ounce, berkubang di bawah level psikologis penting lainnya 1.750 dolar AS.

Emas berjangka jatuh 8,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.762,90 dolar AS pada Jumat (19/8/2022), setelah tergelincir 5,50 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.771,20 dolar AS pada Kamis (18/8/2022), dan jatuh 13 dolar AS atau 0,73 persen menjadi 1.776,70 dolar AS pada Rabu (17/8/2022).


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin oleh euro, mencapai tertinggi enam minggu di 109,02.

"Harga emas melemah karena dolar kembali menguat saat investor bersiap untuk pidato yang berpotensi hawkish oleh Ketua Fed Powell di Jackson Hole Symposium," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.

"Emas pada akhirnya akan menetap di kisaran perdagangan sempit, tetapi tampaknya mungkin sedikit lebih rendah karena risiko inflasi energi dan makanan dapat membuat The Fed tetap agresif dengan kenaikan suku bunga ke tahun baru," tambah Moya.

 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022