Bupati Merangin H Mashuri menyatakan guru merupakan profesi yang paling nyaman dan membanggakan sebagai pengabdian yang sangat mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal tersebut ditegaskan bupati saat melepas gerak jalan santai dalam rangka memperingati hari guru dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77 di kawasan Car Free Day Merangin, di Bangko, Minggu (20/11).
‘’Saya 21 tahun jadi guru di SMA Negeri 1 Merangin, jadi pengawas sekolah, jadi pejabat struktural, pernah jadi wakil bupati dan sekarang dipercaya mengembang amanat menjadi bupati Merangin, tapi yang paling nyaman jadi guru,’’ kata Bupati.
Jadi lanjut bupati, setiap ada undangan kegiatan yang menyangkut guru, menyangkut pendidikan dan tentang pelajar maupun mahasiswa, dirinya merasa terpanggil untuk menghadirinya.
‘’Sebenarnya kondisi kesehatan saya saat ini tidak terlalu fit, tapi begitu bertemu dengan para pelajar dan bapak/ibu guru sekalian, kondisi badan saya jadi segar. Sepertinya pertemuan ini menjadi obat dan power bagi saya,’’ paparnya.
Pada kesempatan itu bupati berpesan kepada para pelajar, untuk selalu menghormati gurunya, meskipun sudah tidak lagi belajar di sekolah. Sebab siswa yang belajar tanpa guru, tidak akan pintar dan tidak akan cerdas.
‘’Anak-anak sekalian, hormatilah para gurumu, sehingga ilmu yang didapat akan bermanfaat dan berkah. Guru dalam memberikan pelajaran dan ilmu kepada siswa juga harus ikhlas. Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa,’’ kata Bupati.
Sementara itu, setelah dilepas bupati didampingi Wabup Merangin Nilwan Yahya dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Merangin Nasution serta sejumlah pejabat di depan kantor bupati, mengambil rute ke arah jembatan layang Pasar Baru Bangko.
Rute gerak jalan yang diikuti sekitar 1.000 orang dari kalangan pelajar, guru dan masyarakat umum itu, selanjutnya menuju ke arah rumah sakit umum daerah Kol Abundjani Bangko, terus ke masuk lagi ke kawasan Car Free Day Merangin dan finish di depan kantor dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Hal tersebut ditegaskan bupati saat melepas gerak jalan santai dalam rangka memperingati hari guru dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77 di kawasan Car Free Day Merangin, di Bangko, Minggu (20/11).
‘’Saya 21 tahun jadi guru di SMA Negeri 1 Merangin, jadi pengawas sekolah, jadi pejabat struktural, pernah jadi wakil bupati dan sekarang dipercaya mengembang amanat menjadi bupati Merangin, tapi yang paling nyaman jadi guru,’’ kata Bupati.
Jadi lanjut bupati, setiap ada undangan kegiatan yang menyangkut guru, menyangkut pendidikan dan tentang pelajar maupun mahasiswa, dirinya merasa terpanggil untuk menghadirinya.
‘’Sebenarnya kondisi kesehatan saya saat ini tidak terlalu fit, tapi begitu bertemu dengan para pelajar dan bapak/ibu guru sekalian, kondisi badan saya jadi segar. Sepertinya pertemuan ini menjadi obat dan power bagi saya,’’ paparnya.
Pada kesempatan itu bupati berpesan kepada para pelajar, untuk selalu menghormati gurunya, meskipun sudah tidak lagi belajar di sekolah. Sebab siswa yang belajar tanpa guru, tidak akan pintar dan tidak akan cerdas.
‘’Anak-anak sekalian, hormatilah para gurumu, sehingga ilmu yang didapat akan bermanfaat dan berkah. Guru dalam memberikan pelajaran dan ilmu kepada siswa juga harus ikhlas. Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa,’’ kata Bupati.
Sementara itu, setelah dilepas bupati didampingi Wabup Merangin Nilwan Yahya dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Merangin Nasution serta sejumlah pejabat di depan kantor bupati, mengambil rute ke arah jembatan layang Pasar Baru Bangko.
Rute gerak jalan yang diikuti sekitar 1.000 orang dari kalangan pelajar, guru dan masyarakat umum itu, selanjutnya menuju ke arah rumah sakit umum daerah Kol Abundjani Bangko, terus ke masuk lagi ke kawasan Car Free Day Merangin dan finish di depan kantor dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022