Pemerintah Provinsi Jambi menyebutkan mahasiswa dari daerah itu lebih berminat mengikuti program pendidikan beasiswa S3 di dalam negeri dibandingkan beasiswa luar negeri yang disediakan pada 2022 ini.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jambi Sudirman di Jambi, Jumat, mengatakan terkait sepinya peminat S3 ke luar negeri maka anggaran yang sudah disediakan akan dikembalikan ke pemerintah provinsi atau dianggap sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
Terkait adanya saran dari pengamat agar anggarannya dialihkan kepada beasiswa dalam negeri dan untuk S1 agar tidak menjadi Silpa, Sudirman mengatakan tidak bisa dialihkan.
Untuk saat ini beasiswa S3 luar negeri memang kurang peminat dari 12 kuota yang disediakan dan hanya sekitar lima orang yang mendaftarkan diri.
Sekda memastikan bahwa beasiswa S3 luar negeri dipastikan menjadi Silpa dan anggaran tersebut tidak bisa dialihkan ke S3 dalam negeri maupun S1.
"Tidak bisa dialihkan, memang harus Silpa," kata Sudirman.
Saat ini dari 5 orang yang mengajukan diri mendapatkan beasiswa keluar negeri tersebut akan dilakukan verifikasi apakah mereka memenuhi syarat atau tidak sebagai calon penerima beasiswa pendidikan luar negeri.
Untuk beasiswa S3 dalam negeri, kata Sudirman, ada sebanyak 300 orang yang mendaftarkan dirinya, tetapi Pemprov Jambi yang memberikan kuota hanya 25 orang.
"Kami masih dalam tahapan verifikasi, masih berlanjut sampai akhir bulan ini dan tim akan bekerja terus agar verifikasi oleh tim seleksi selesai,” kata Sudirman.
Sementara, untuk program beasiswa S1 yang sudah masuk mendaftar sebanyak 2.000 lebih dan pemerintah Provinsi Jambi hanya menyediakan sebanyak 150 kuota.
"Dari 150 orang, dimana dari situ 105 untuk yang tidak mampu dan sisanya 45 untuk mahasiswa berprestasi," tutup Sudiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022