Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi jambi, mencatat angka balita stunting (gagal tumbuh) mengalami peningkatan pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya sehingga akan melakukan upaya serius untuk mengatasinya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari diketahui angka balita mengalami stunting sebanyak 4.900 balita pada 2021 dan sebanyak 5.142 balita pada 2022.

Wakil Bupati Kabupaten Batanghari Bakhtiar mengatakan kasus stunting ini masih menjadi persoalan bagi pemerintah daerah karena berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SDGBI) disebutkan prevalensi stunting Batanghari mencapai angka 26,3 persen.

“Ada peningkatan saat ini sebesar 1,8 persen, melihat kondisi ini akan memperkuat validasi data agar penanganan bisa lebih tepat sasaran," katanya.

Sehingga, para penyuluh maupun pendata stunting akan memahami upaya apa saja yang akan dilakukan untuk penurunan angka stunting tersebut. 

Wabup juga mengatakan, pada September 2022 lalu berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) diketahui angka stunting di Batanbhari mengalami penurunan.

Akan tetapi menurut data dari SSGBI disebutkan angka stunting Batanghari justru meningkat.

“Kita akan terus mengawal penyelesaian kasus stunting dengan menyiapkan strategi ke depan yang lebih jitu," kata dia.

Untuk itu, pihaknya juga akan menyiapkan tenaga dan anggaran di masing-masing OPD  yang ada di Kabupaten Batanghari untuk menekan angka stunting tersebut.

Ia menambahkan, seperti di Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan semua unit teknis lainnya yang bekerja di lapangan.

Pewarta: Riski Apriyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023