Perjalanan rombongan umroh PT Chairul Ummam Addauli di Kota Madinah telah usai. Tiga bus yang membawa 129 rombongan tiba di kota Mekkah, Sabtu dini hari dan rombongan pun langsung melaksanakan umrah wajib persis menjelang shalat subuh serta rombongan shalat subuh di saf depan Ka’bah. 

Mulai tawaf di Ka’bah, Sa’i di Safa - Marwa hingga tahalul sebagai proses akhir, dapat diselesaikan dengan baik oleh rombongan umroh dipimpin Bupati Tanjangjabung Timur (Tanjabtim). Seluruh jamaah bersemangat meskipun baru menempuh tujuh jam perjalanan dari Madinah menuju Mekkah, demikian yang disampaikan Agus salah satu anggota rombongan umroh Bupati Tanjungjabung Timur Romi Hariyanto dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu.

Puas, gembira sekaligus haru menyeruak di rombongan umroh itu dan kerinduan pada Baitullah yang terobati, tidak mampu disembunyikan jemaah, airmata  pun mengucur deras saat bersujud di depan Ka"bah dengan bersyukur karena diberi jalan yang tidak pernah diduga sebelumnya yang bisa sampai ke tanah suci ini. 

Di antara jamaah juga terlihat Ulia. Gadis difabel penyandang tunanetra asal Kabupaten Sarolangun yang didampigi Anissa Nursalsabilla. Ulia tidak pernah menyangka bisa sampai ke tanah suci jika tidak diajak dan diberangkatkan oleh Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto.

Tidak hanya membiayai banyak jamaah rombongan yang kebanyakan orang tua para imam dan pengurus Masjid, guru, tokoh masyarakat, kaum duafa hingga wartawan. Bupati Romi juga tidak sungkan sibuk mengurus kelancaran selama jemaah di Madinah hingga Mekkah. 

Sejak rombongan tiba di Jeddah 8 Maret lalu, Romi tidak sekalipun meninggalkan jamaah dan tampak dia juga sibuk mengatur agar jamaah lancar saat pemeriksaan imigrasi. Koper nya dia bawa sendiri bahkan Romi seperti lebih memerhatikan jamaah ketimbang keluarganya yang juga ada dalam rombongan itu. Terutama kepada Ulia, bupati selalu ingin memastikan tidak ada kesulitan bagi remaja difabel itu dalam menjalankan ibadah umroh itu.

Setibanya di Madinah, bukannya memilih langsung ke Nabawi atau istirahat, Romi ikut mengatur agar jamaah dan koper - koper  sesuai dengan kamar yang sudah dipersiapkan. Sepertinya sang bupati ingin memastikan bahwa semua kegiatan kami berjalan lancar dan tidak tampak lelah di wajahnya, justru begitu bersemangat. 

Romi memang sangat faham tentang perjalanan umrah. Saban tahun ia dan keluarga tak pernah abstain ke tanah suci. Hanya ketika masa COVID-19 lalu. Sedangkan kabanyakan sungguh sangat awam. ini adalah umrah pertama. 

Suatu pagi setelah shalat subuh di Masjid Nabawi, mendapati Bupati Romi berdiri di depan hotel dan dia menyapa satu persatu jamaah yang kembali ke hotel untuk sarapan. Sang bupati juga khawatir pada sebagian jamaah yang usianya sudah sepuh bisa tersesat. Ternyata memang ada dua jamaah yang tidak kunjung pulang hingga jelang Dzuhur. Romi pun meminta jemaah yang laki-laki berpencar mencari dan Alhamdulillah salah satu dari kami berhasil menemukan jamaah.



 

Pewarta: Agus Suprayitno

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023