Pemerintah Kota Jambi, Provinsi Jambi, melibatkan kalangan dari lintas sektoral untuk menekan angka stunting (gagal tumbuh pada anak) agar terjadi percepatan dalam beberapa tahun terakhir.
Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Selasa, mengatakan, saat ini di setiap kecamatan dan kelurahan sudah terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
"Kami ingin secara terbuka menyusun program lintas sektor. Tidak hanya pemkot, tapi juga melibatkan organisasi vertikal, perguruan tinggi, pelaku usaha, Kemenag dan lainnya diajak dalam penanganan stunting," kata Maulana.
Dalam rapat rembuk stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Jambi (TPPS), Maulana mengatakan, hal itu perlu dilakukan karena menjadi program prioritas dan investasi jangka panjang dalam penanganan serta penurunan kasus stunting di Kota Jambi.
Terkait hal itu pula, Maulana juga meminta baik camat maupun lurah agar mendata "by name by address" guna mengidentifikasi apa yang menjadi problem stunting.
Ia meminta jika perlu diintervensi untuk mencegah dampak yang lebih buruk akibat stunting.
Terkait penanganan stunting, ia mengakui bahwa tidak semua kasus bisa diintervensi. Oleh karena itu, pihaknya mendukung melalui penanganan kesehatan lewat BPJS Kesehatan.
“Masyarakat tidak mampu tetap menjadi prioritas kita, kita bantu tanpa dipersulit. Saya kira rakor ini bisa dilakukan secara periodik, melihat evaluasi hasil kerja. Yang penting adalah kerjanya, lusa kami akan menunggu laporan penanganan stunting ini,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya PKK dan Posyandu untuk mengantisipasi stunting pada anak sejak dalam kandungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Selasa, mengatakan, saat ini di setiap kecamatan dan kelurahan sudah terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
"Kami ingin secara terbuka menyusun program lintas sektor. Tidak hanya pemkot, tapi juga melibatkan organisasi vertikal, perguruan tinggi, pelaku usaha, Kemenag dan lainnya diajak dalam penanganan stunting," kata Maulana.
Dalam rapat rembuk stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Jambi (TPPS), Maulana mengatakan, hal itu perlu dilakukan karena menjadi program prioritas dan investasi jangka panjang dalam penanganan serta penurunan kasus stunting di Kota Jambi.
Terkait hal itu pula, Maulana juga meminta baik camat maupun lurah agar mendata "by name by address" guna mengidentifikasi apa yang menjadi problem stunting.
Ia meminta jika perlu diintervensi untuk mencegah dampak yang lebih buruk akibat stunting.
Terkait penanganan stunting, ia mengakui bahwa tidak semua kasus bisa diintervensi. Oleh karena itu, pihaknya mendukung melalui penanganan kesehatan lewat BPJS Kesehatan.
“Masyarakat tidak mampu tetap menjadi prioritas kita, kita bantu tanpa dipersulit. Saya kira rakor ini bisa dilakukan secara periodik, melihat evaluasi hasil kerja. Yang penting adalah kerjanya, lusa kami akan menunggu laporan penanganan stunting ini,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya PKK dan Posyandu untuk mengantisipasi stunting pada anak sejak dalam kandungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023